BI Mencatat Optimisme Konsumen Terhadap Ekonomi Menguat

id BI Mencatat Optimisme Konsumen Terhadap Ekonomi Menguat

Surabaya, (Antara) - Bank Indonesia (BI) mencatat optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi di Tanah Air semakin menguat, seiring hasil survei konsumen Kota Surabaya pada periode Januari 2014. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur, Dwi Pranoto mengungkapkan, optimisme konsumen tersebut tercermin dari kenaikan Indeks Keyakinan konsumen (IKK) yang meningkat 3,1 poin dari 123,9 poin pada Desember 2013 menjadi 127 poin pada bulan Januari 2014. "Persepsi optimisme keyakinan konsumen itu juga membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya," katanya di Surabaya, Kamis. Hal itu, jelas dia, didorong oleh meningkatnya persepsi keadaan ekonomi saat ini (Januari 2014) dibandingkan dengan Januari 2013. Seperti, peningkatan keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama dan keyakinan konsumen atas penghasilan saat ini. Bahkan, keyakinan mereka terhadap ketersediaan lapangan kerja. "Ekspektasi konsumen, akan berkaitan dengan kondisi ekonomi yang selalu menjadi pendorong perbaikan indeks keyakinan konsumen pada periode ini. Dari sisi pengeluaran, konsumen juga meyakini adanya peningkatan pengeluaran untuk beberapa kebutuhannya," tuturnya. Ia menambahkan, untuk kelompok jasa atau nonkonsumsi yakni kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, kelompok kesehatan dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, yang masing-masing meningkat 23 poin, 12 poin, dan 10,9 poin. "Kondisi itu juga searah dengan ekspektasi kenaikan harga yang diperkirakan konsumen untuk tiga kelompok di sektor jasa tersebut," ucapnya. Sebaliknya, kata dia, konsumen berharap akan terjadi perlambatan kenaikan harga pada kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, dan tembakau seiring dengan kembali normalnya permintaan masyarakat pascaperayaan tahun baru. "Hasil survei keyakinan konsumen untuk indikator ekonomi lain juga menunjukkan arah positif. Ekspektasi konsumen untuk kondisi keuangan rumah tanggapun menunjukkan peningkatan," ujarnya. Situasi itu, lanjut dia, tercermin dari adanya kenaikan kepemilikan dana cadangan dan ekspektasi jumlah simpanan dalam enam bulan mendatang. Umumnya didominasi simpanan dalam bentuk tabungan sampai satu bulan pendapatan. Perbaikan itu diyakini sebagai salah satu dampak dari kenaikan UMK Surabaya pada tahun 2014. "Sementara, dana cadangan rumah tangga berupa nontabungan diyakini konsumen akan dapat diperoleh dengan menjual atau menggadaikan barang berharga yang dimiliki, disusul dengan ketersediaan asuransi," katanya. Ia mengemukakan, secara keseluruhan survei IKK tersebut dilakukan kepada 500 responden rumah tangga. Tujuannya, mengetahui persepsi atau keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini. Indeks dihitung dengan metode "balance score" (net balance + 100), sehingga ketika indeks di atas 100 berarti optimistis dan sebaliknya di bawah 100 berarti pesimistis. (*/jno)