BPS Pasaman mencatat tingkat pengangguran mencapai 5,04 persen

id berita pasaman,berita sumbar,BPS

BPS Pasaman mencatat tingkat pengangguran mencapai 5,04 persen

Kantor BPS. (Antarasumbar/Istimewa)

Tahun 2019 jumlah pengangguran sebanyak 6.975 jiwa untuk tahun 2020 sebanyak 7.297 jiwa,
Lubuksikaping (ANTARA) - Badan Pusat Stasistik (BPS) Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat tingkat pengangguran terbuka di tahun 2020 mencapai 5,04 persen.

"Jumlah tingkat penganggran terbuka di 2020 itu menurun dibandingkan dengan 2019 mencapai 5,21 persen," kata Koordinator Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Stasistik Pasaman, Vani di Lubuk Sikaping, Kamis.

Tahun 2019 jumlah pengangguran sebanyak 6.975 jiwa untuk tahun 2020 sebanyak 7.297 jiwa.

Hasil sensus penduduk di tahun 2020 berjumlah 299.851 jiwa tersebar di 12 kecamatan.

Sementara untuk 2021 jumlah tingkat pengangguran terbuka belum ada datanya, sebutnya.

Banyaknya yang bekerja di daerah itu pada 2020 mencapai angka 137.442 jiwa, yang terdiri dari 78.257 jiwa laki-laki, dan 59.185 jiwa perempuan.

Selanjutnya sektor lapangan usaha yang banyak digeluti masyarakat antara lain, pertanian, industri pengolahan, perdagangan, hotel, restoran, jasa-jasadan lainnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja Pasaman M.N Susilo melalui Kabid Ketenagakerjaan Pasaman Aprizon mengatakan pemerintah Kabupaten Pasaman telah

mengatasi pengangguran dengan mengadakan pelatihan berbasis kompetensi terhadap masyarakat.

Pelatihan berbasis kompetensi terhadap masyarakat dilakukan setiap tahunnya, jumlah yang mengikuti pelatihan di tahun 2019-2020 ada sekitar 1.000 peserta.

Adapun sektor pelatihan yang diberikan yakni penjahitan pakaian dasar, service sepeda motor konvensional, Komputer belajar Ilmu teknologi, pembuat roti dan kue, pembuatan hiasan busana dan lainnya.

Hasil dari pelatihan itu sudah banyak peserta yang telah membuka usahanya secara mandiri.

Selain pelatihan pihaknya telah mengirimkan peserta ke negara Dubai, Malaysia, Vietnam dan Jepang untuk mengikuti magang di negara itu dan setelah magang sudah ada yang bekerja disana.