Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat menggelar pasar murah pada delapan titik di daerah itu sebagai antisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang masuknya bulan Ramadhan.
Kepala Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Padang, Edrian Edwar di Padang, Kamis mengatakan menjelang Ramadhan biasanya harga beberapa kebutuhan pokok akan naik, sehingga untuk mengendalikan kenaikan harga itu, Pemkot Padang menggelar pasar murah.
"Pasar murah kita lakukan pada delapan titik berbasis kecamatan , yakni masing-masing di Kecamatan Koto Tangah (11/2), Kecamatan Nanggalo (12/2), pada Kamis (13/2/2025) di halaman Kantor Camat Kuranji," katanya.
Kemudian di halaman Kantor Camat Lubuk Kilangan, Jumat (24/2), di halaman Kantor Camat Pauh, Selasa (25/2), selanjutnya di halaman Kantor Camat Lubuk Begalung, Rabu (26/2), di halaman Mesjid Raya Ganting Padang Timur Padang Timur, Kamis (27/2), dan terakhir di Komplek Cendana Mesjid Darussalam Padang Selatan, Jumat (28/2).
Ia menyebut sejumlah kebutuhan pokok pada pasar murah ini dijual dengan harga relatif lebih murah dari harga pasar. Misalnya minyak goreng MinyaKita, yang di pasaran dijual seharga Rp15.700 per liter dijual dengan harga Rp15.000 per liter..
Kemudian beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga tersedia dengan harga lebih rendah. Jika di pasaran beras ini dijual seharga Rp65.000 per 5 kg, di pasar murah harganya hanya Rp63.000 per 5 kg, lebih hemat Rp2.000. Sementara itu, beras Sokan 10 kg dijual seharga Rp175.000, lebih murah Rp5.000 dari harga pasaran yang mencapai Rp180.000.
Selain itu, gula pasir juga ditawarkan dengan harga lebih bersahabat. Di pasar murah ini, gula dijual seharga Rp18.000 per kg, lebih murah Rp1.000 dibandingkan harga pasaran yang mencapai Rp19.000 per kg.
Harga tersebut belum termasuk potongan tambahan dari voucher diskon Rp5.000 yang disediakan Pemkot Padang untuk warga yang berkunjung ke Pasar Murah.
Setiap warga berhak mendapatkan dua voucher, yang masing-masing dapat digunakan untuk mengurangi harga bahan pokok sebesar Rp5.000 per transaksi.
Salah satu pelaku UMKM bahan pokok, Zaki, mengungkapkan bahwa meskipun harga jual dagangannya lebih rendah dibandingkan harga pasar dan keuntungan yang didapat cukup tipis, tapi dengan perputaran barang yang lebih cepat keuntungan harian yang didapat justru dapat lebih besar.
"Memang harga barang yang kita jual di sini lebih murah dari yang kita jual di toko, tapi di sini perputaran barang kita menjadi lebih cepat dan itu tentunya memberikan dampak positif terhadap keuntungan harian," ujar dia.
Pasar Murah sendiri dilaksanakan Dinas Perdagangan bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Padang. Kegiatan ini digelar selama delapan hari.*