Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menggenjot program Gerakan Pangan Murah (GMP) karena menjadi solusi nyata untuk meringankan beban ekonomi keluarga.
"Gerakan pangan murah terus kita lakukan di nagari (desa) yang ada. Antusias masyarakat cukup tinggi karena bisa memperoleh harga pangan di bawah harga pasar," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat Ekadiana Oktavia di Simpang Empat, Minggu.
Menurutnya dalam gerakan pangan murah pihaknya berkolaborasi dengan Perum Bulog, Kios Partisipasi yang telah berkolaborasi dengan Tim Pengendali inflasi Pasaman Barat.
Gerakan pangan murah di akhir November ini telah diadakan pada Rabu (26/11) di Simpang Patai Nagari Lembah Binuang Kecamatan Pasaman, lalu pada Jumat (28/11) di Balai Desa Pujurahayu Kecamatan Luhak Nan Duo dan Sabtu (29/11) di Mudiak Simpan Kecamatan Talamau.
Selain itu, pihaknya juga akan mengadakan pada Senin (1/12) di Nagari Limau Purut Kecamatan Kinali dan pada Selasa (2/12) di Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas.
Dia mengatakan gerakan pangan murah dalam upaya memberikan kemudahan bagi masyarakat memperoleh sejumlah pangan dengan harga di bawa harga pasaran.
Menurutnya gerakan pangan murah merupakan salah satu upaya nyata dan bentuk kepedulian Pemkab Pasaman Barat dalam membantu masyarakat khususnya dalam menghadapi harga pangan yang terus berfluktuasi.
Dia menyadari kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pihaknya dalam setiap gerakan pangan murah kali ini menyediakan beras sebanyak 4 ton atau 800 karung, 400 kilogram gula pasir, 400 liter minyak goreng 400 Liter, 150 kilogram cabai, 200 kilogram bawang dan 140 tray telur.
Dia menyebutkan harga untuk semua komoditi telah mendapatkan subsidi dari Pemkab Pasaman Barat sehingga harga beras menjadi Rp60.000 per karung; gula pasir Rp13.000 per kilogram, minyak goreng Rp15.000 per liter, cabai Rp50.000 per kilogram, bawang merah Rp30.000 per kilogram dan telur Rp
45.000 per tray.
