Pjs Bupati Agam: pengembangan sektor pariwisata potensi tingkatkan ekonomi

id Pejabat Sementara Bupati Agam, Sumatera Barat Endrizal

Pjs Bupati Agam: pengembangan sektor pariwisata potensi tingkatkan ekonomi

Pejabat Sementara Bupati Agam Endrizal. Dok Antara/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Pejabat Sementara Bupati Agam, Sumatera Barat Endrizal menyatakan pengembangan sektor pariwisata menjadi potensi cukup signifikan dalam meningkatkan ekonomi daerah dan masyarakat.

“Pengembangan sektor pariwisata menjadi potensi meningkatkan ekonomi daerah,” katanya di Lubuk Basung saat Focus Group Discussion (FGD) laporan akhir kajian penelitian kepariwisataan terkait peran serta nagari dalam pengembangan wisata di Agam 2024, Senin.

Ia mengatakan untuk mendukung itu perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat nagari atau desa dalam mengembangkan potensi wisata di Agam.

Pengembangan pariwisata berbasis nagari dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi, sekaligus menjaga dan melestarikan budaya serta kearifan lokal.

Pengembangan pariwisata di Agam harus melibatkan nagari sebagai ujung tombak.

"Kami berharap hasil kajian ini dapat memberikan rekomendasi yang konkret dan aplikatif bagi pengembangan sektor wisata di Agam ke depannya,” katanya.

Ia menambahkan ini sesuai dengan pelaksanaan RPJMD pada 2021-2026, membangun perekonomian masyarakat yang kokoh melalui optimalisasi sumber daya daerah dan membangun pariwisata.

"Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang sedang menjadi tren untuk dikembangkan seiring dengan program-program nasional dan upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," katanya.

Sementara Kepala Bappeda Agam Rahmad Laksmono mengatakan FGD ini bertujuan untuk mengetahui hasil kajian penelitian kepariwisataan yang telah dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan Universitas Negeri Padang (UNP).

“Kajian penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan, sejak 4 Juli sampai 4 November 2024,” katanya.

Ia mengakui penelitian ini dilaksanakan di objek wisata yang ada di nagari, dengan data yang diambil diantaranya adalah responden dari pemerintah nagari terpilih, masyarakat di sekitar objek wisata, pengelola wisata, dan wisatawan yang berkunjung dengan total sebanyak 1600 responden.