Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Kamis (25/7), menyoroti bahaya panas yang semakin meningkat bagi dunia.
"Panas diperkirakan membunuh hampir setengah juta orang per tahun, sekitar 30 kali lebih banyak dari pada siklon tropis," kata Guterres kepada wartawan.
"Kita tahu apa yang mendorongnya -- perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan bahan bakar fosil. Dan kita tahu itu akan menjadi lebih buruk," katanya lagi.
Panas ekstrem adalah "ketidaknormalan baru," katanya. "Tetapi kabar baiknya adalah kita dapat menyelamatkan nyawa dan membatasi dampaknya."
Guterres menekankan bahwa panas ekstrem semakin menghancurkan ekonomi, memperlebar kesenjangan, melemahkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB dan membunuh korban.
Karena itu, Sekjen PBB tersebut mengatakan bahwa dia meluncurkan tuntutan global dengan empat area fokus – merawat yang paling rentan, meningkatkan perlindungan bagi pekerja, meningkatkan ketahanan ekonomi dan masyarakat dengan menggunakan data dan sains.
Guterres menegaskan bahwa poin utamanya yaitu fokus komunitas internasional sekarang adalah dampak panas ekstrem.
"Namun, jangan lupa bahwa masih banyak lagi gejala krisis iklim yang menghancurkan: Badai yang semakin dahsyat, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut -- dan masih banyak lagi," kata Guterres.
Untuk mengatasi gejala-gejala tersebut, dia berkata: "Kita perlu melawan penyakit. Penyakit itu adalah kegilaan yang membakar satu-satunya rumah kita. Penyakit itu adalah kecanduan bahan bakar fosil. Penyakit itu adalah tidak adanya tindakan untuk mengatasi perubahan iklim."
Dia mengatakan G20 harus mengalihkan subsidi bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan mendukung negara-negara dan masyarakat yang rentan.
"Pesannya jelas: Panas sedang terjadi. Panas ekstrem berdampak ekstrem pada manusia dan planet ini. Dunia harus bangkit menghadapi tantangan kenaikan suhu," tambahnya.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB: Cuaca panas ekstrem menewaskan hampir 500 ribu orang per tahun
Berita Terkait
Pemkab Solok targetkan 0 persen angka kemiskinan ekstrem tahun 2024
Minggu, 25 Agustus 2024 5:05 Wib
Pemkab Pasaman Barat ingatkan warga waspada cuaca ekstrem
Rabu, 21 Agustus 2024 16:58 Wib
Pj Wali Kota Padang ingatkan warga waspada cuaca ekstrem
Selasa, 20 Agustus 2024 9:12 Wib
Gubernur Sumbar optimis kemiskinan ekstrem teratasi pada akhir 2024
Kamis, 18 Juli 2024 9:58 Wib
Cuaca ekstrem di Sumatera Barat
Jumat, 21 Juni 2024 17:26 Wib
Pj Wali Kota Padang perintahkan BPBD siaga cuaca ekstrem
Rabu, 22 Mei 2024 18:27 Wib
BMKG: Potensi cuaca ekstrem masih terjadi di Sumbar seminggu ke depan
Senin, 13 Mei 2024 19:43 Wib
Cuaca ekstrem, warga Pesisir Selatan dihimbau untuk tetap waspada
Minggu, 21 April 2024 5:23 Wib