Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memiliki wisata andalan destinasi pantai barat khatulistiwa yang terus dikembangkan dan dibenahi dalam upaya meningkatkan kunjungan dan pendapatan asli daerah dari sektor itu.
"Pembenahan sarana prasarana secara bertahap terus dilakukan serta pelatihan peningkatan sadar wisata melalui kelompok sadar wisata yang ada," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat Afrizal di Simpang Empat, Selasa.
Menurutnya destinasi pantai barat khatulistiwa itu meliputi wisata pantai mulai dari Katiagan, Mandiangin, Muaro Bingung Kinali, Pantai Sasak, Pantai Maligi, Sikilang, Sikabau dan Pantai Air Bangis.
Pantai Air Bangis itu berada di Kecamatan Sungai Beremas yang berjarak sekitar 70 kilometer dari Ibu Kota Pasaman Barat, Simpang Empat.
Selain bisa menikmati keindahan pantai Air Bangis, di lokasi itu juga menawarkan pusat kerajinan ibu-ibu berupa sulaman "bonang omeh" (benang emas, pengolahan ikan asin dan kerajinan batik di Deda Baru.
Lalu Pantai Sasak dengan pilihan pohon seribu dan Pantai Indah Maligi dengan hamparan pasir putih.
Lokasi itu berada di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia yang berjarak sekitar 20 kilometer lebih dari Simpang Empat.
Pantai ini selalu padat dikunjungi masyarakat setiap hari libur. Objek wisata Pohon Seribu menjadi lokasi andalan Pasaman Barat saat ini karena selalu ramai dikunjungi dengan hamparan pohon mahoni di tepi pantai yang indah.
Di lokasi ini juga bisa menikmati wisata kuliner dengan ciri khasnya gulai sabo dan "panggang" (bakar) ikan sobam. Begitu juga di Pantai Indah Maligi dengan kuliner "randang" (rendang) lokan.
Dengan pantai yang asri, landai dan hamparan pohon kelapa dan rumput menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung potensi objek wisata pantai.
Pantai indah Maligi memiliki potensi wisata yang indah dan kawasan konservasi lingkungan dan konservasi penyu.
Ia menyebutkan pembangunan objek wisata di Pasaman Barat diperlukan kerja dan komitmen berbagai pihak.
Apalagi, kata dia, objek wisata yang ada masih kesulitan infrastruktur karena umumnya jalan menuju objek wisata masih belum layak.
"Untuk itu diperlukan kerja sama membangun sebuah objek wisata. Mulai dari jalan, sarana prasarana dan SDMnya," harapnya.
Pihaknya juga secara bertahap membangun parkir, toilet atau water closet, rumah panggung dan membenahi jalan.
Disektor sumber daya manusia juga dilakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas bagi pengelola.
Mulai dari kebersihan, ramah tamah dan penyediaan fasilitas melalui penguatan kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang telah dibentuk di objek wisata pantai.
"Kita menargetkan 60 ribu jiwa kunjungan wisatawan pada 2024 ini. Target itu meningkat dibandingkan kunjungan pada 2023 lalu yang hanya 40 ribu orang," sebutnya.
Pasaman Barat juga memilik wisata religi budaya, wisata buatan dan wisata Geopark Talamau. ***1***
Berita Terkait
Universitas Bung Hatta lakukan pendampingan Hospitality Kepariwisataan di objek wisata Gunung Padang
Senin, 16 September 2024 7:58 Wib
Pemkot Pariaman dukung penerapan EKI di objek wisata pantai
Jumat, 13 September 2024 10:27 Wib
Pemkot Pariaman dukung penerapan EKI di objek wisata pantai
Kamis, 12 September 2024 19:18 Wib
Dirjen Kebudayaan soroti potensi biocultural diversity di Indonesia
Rabu, 11 September 2024 20:22 Wib
Pelaku Wisata Pesisir Selatan mendapatkan pelatihan tata kelola bisnis dan pemasaran
Rabu, 4 September 2024 10:21 Wib
Waspada berlibur di obyek wisata pemandian
Minggu, 1 September 2024 12:50 Wib
40 penggiat wisata dan perangkat nagari latihan pemandu wisata gua
Rabu, 28 Agustus 2024 5:01 Wib
Bukittinggi salah satu 10 besar kota terfavorit dikunjungi di Indonesia
Selasa, 27 Agustus 2024 16:01 Wib