Padang (ANTARA) - Politeknik ATI Padang menggelar kegiatan Temu Industri Unit Pendidikan Regional Sumatera yang diikuti sebanyak 21 perwakilan industri, utusan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI).
Selain itu, 15 orang perwakilan satuan kerja unit pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian yang berada di wilayah Sumatera. Kegiatan tersebut berlangsung beberapa waktu lalu, berlokasi di Aula Maigoes Ma’ruf, Politeknik ATI Padang, seperti dirilis, Senin.
Mitra indusri yang terlibat dalama kegiatan ini antara lain PT. IVO Mas Tunggal, PT. Pasific Medan Industri, PT. Mitra Kerinci, PT. Permata Group, PT. DSV Solutions Indonesia, PT. PP Pati Sari, PT Consist Product, PT. Kao Indonesia, PT. Inti Surya Laboratorium Tangerang, PT. Geoservice Padang.
Kemudian PT. Fabindo Sejahtera Tangerang, PT.Tuvnord Cikarang, PT. Mahajaya Plastindo Indonesia, PT. Schneider Manufacturing, PT. Cassia Coop, PT. Mayora Indah Tbk, PT. Nusantara Beta Farma, PT. VVF Indonesia, PT. Madasa Enam Utama, PT. Unilever Oleochemical Indonesia, dan PT. Sinarmas Oleochemical.
Sedangkan satuan kerja unit pendidikan yang terlibat adalah Politeknik ATI Padang, Politeknik PTKI Medan, SMTI Padang, SMTI Aceh, SMTI Lampung, dan SMAK Padang.
Kegiatan Temu indusri ini adalah sebagai wadah yang mempertemukan mitra industri dan satker unit pendidikan untuk memformulasikan sumber daya manusia industri yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri sehingga indikator keterserapan lulusan unit pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian di industri juga akan lebih tinggi.
Dalam pemaparannya, Arfie Thahar sebagai perwakilan dari BPDPKS, mengatakan “BPDPKS fokus pada pengembangan indusri sawit dalam negeri melalui dua program andalan BPDPKS yaitu Grant Riset Sawit bagi mahasiswa S2 dan S3 serta Lomba Riset Sawit bagi mahasiswa diploma dan S1”.
“Dampak langsung yang diharapkan adalah efisiensi biaya usaha berkebun sawit melalui program peremajaan sawit rakyat, program sarana dan prasarana serta program pengembangan SDM”, tambahnya.
BPDPKS juga memberikan program beasiswa penuh kepada mahasiswa pada beberapa perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai bagian dari program pengembangan SDM yang bergerak di bidang industri sawit. Politeknik ATI Padang adalah satu perguruan tinggi di bawah Kementerian Perindustrian yang dipercaya menyelenggarakan program beasiswa sawit yang dikelola oleh BPDPKS.
Sedangkan Achmad Yahya Sjarifuddin yang datang mewakili mitra indusri dari PT Cyberindo Aditama menjelaskan, “Lonjakan generasi milenial dan gen z dapat menjadi tantangan dan kelebihan bagi Negara”.
“Pengelolaan SDM yang baik tidak lepas dari hubungan pemerintah – industri – perguruan tinggi yang harus terus bersinergi”, imbuhnya.
Di sela-sela kegiatan temu industri ini, juga dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman antara satker unit pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian dan sembilan perusahaan. Nota kesepahaman ini diharapkan bisa memperkuat kerjasama unit pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian dengan mitra industri. Sembilan perusahaan yang terlibat dalam penadandatangan nota kesepahaman ini antara lain , PT. Cyberindo Aditama, PT. VVF Indonesia, PT. Mitra kerinci, PT. DSV, PT. Kao Indonesia, PT. Geoservice Padang, PT. Fabindo Sejahtera, PT. Inti Surya Laboratorium dan PT. Casia Coop
Kegiatan Temu Industri Unit Pendidikan Regional Sumatera ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pekan Sawit yang diadakan oleh Politeknik ATI Padang bekerjasama dengan BPDPKS dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-50.