Pemprov Sumbar cari solusi untuk jalan tembus Pesisir Selatan-Solok

id jalan bayang-alahan panjang, mahyeldi,sumbar

Pemprov Sumbar cari solusi untuk jalan tembus Pesisir Selatan-Solok

Gubernur Sumbar, Mahyeldi. (ANTARA/HO-Biro Adpim Sumbar)

Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mencarikan solusi anggaran untuk kelanjutan pembangunan jalan tembus Pasar Baru, Pesisir Selatan-Alahan Panjang, Kabupaten Solok yang diproyeksikan tuntas pada 2025.

"Tahun ini kita anggarkan Rp9,5 miliar dari APBD Sumbar untuk ruas jalan tersebut. Kondisinya saat ini sudah 90 persen," kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Senin.

Ia mengatakan, untuk menuntaskan ruas jalan itu hingga 100 persen masih dibutuhkan anggaran sekitar Rp35 miliar.

"Kita tengah carikan solusi anggaran dari sumber lain sehingga bisa dituntaskan pada 2025," ujarnya.

Ia mengatakan, jalan tembus Bayang, Pesisir Selatan menuju Alahan Panjang, Kabupaten Solok tersebut sangat strategis karena bisa memotong waktu tempuh dari biasanya 3,5 jam hingga 4 jam menjadi hanya 30-45 menit saja.

Biasanya masyarakat dari Pesisir Selatan yang ingin ke Kabupaten Solok harus melewati Kota Padang. Jika jalan tembus selesai, maka tidak perlu lagi melalui Padang dan waktu tempuh dipangkas hingga tiga jam.

Mahyeldi menyebut potensi dari Kabupaten Pesisir Selatan adalah ikan laut dan pariwisata sementara potensi di Alahan Panjang adalah komoditas pertanian seperti cabai dan sayur-mayur. Kabupaten Solok juga memiliki potensi pariwisata yang luar biasa.

"Dengan adanya jalan tembus ini perekonomian dua daerah bisa semakin maju," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar, Era Sukma mengatakan jalan tembus tersebut memiliki panjang sekitar 44,9 kilometer. Dari panjang jalan itu, enam kilometer belum diaspal. Dari enam kilometer itu sepanjang 1,3 kilometer belum terbentuk badan jalannya.

Ia menyampaikan, dana yang bersumber dari APBD Provinsi, dana pembangunan jalan Pasar Baru-Alahan Panjang pada tahun 2021 dialokasikan sebesar Rp 27,3 miliar, tahun 2022 Rp 16,2 miliar, tahun 2023 Rp23 miliar, dan tahun 2024 Rp 9,5 miliar.

"Kita upayakan dukungan melalui APBN untuk penuntasan pada 2025 dengan anggaran sekitar Rp35 miliar," katanya.

Sementara untuk jembatan diupayakan dengan membangun jembatan panel, jika nantinya mendapatkan anggaran akan dibangun jembatan yang permanen.