Bupati Pesisir Selatan terbitkan SK Tanggap Darurat banjir di Bayang

id Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar,Banjir pessel,Berita pessel

Bupati Pesisir Selatan terbitkan SK Tanggap Darurat banjir di Bayang

Bupati Kabupaten Rusma Yul Anwar berbincang dengan warga ketika meninjau lokasi banjir di Gunung Cerek Kecamatan Bayang

Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar mengungkapkan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK)Sumatera Barat siap untuk tanggap darurat banjir di Gunung Cerek dan Koto Berapak Kecamatan Bayang.

Kesiapan itu setelah adanya koordinasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dinas terkait untuk penanganan bencana. Pemerintah provinsi meminta pemerintah kabupaten membuat Surat Keputusan (SK) Bupati tentang darurat bencana di kedua titik itu.

"Ya, nanti disiapkan Kepala BPBD Pak Doni Gusrizal. Besok langsung saya teken. Tadi sudah telpon saya," ungkap bupati saat meninjau lokasi bencana usai memberi kuliah umum wisuda ke-128 UNP di Padang.

Saat kunjungannya bupati menyempatkan untuk bersilaturahmi sekaligus menyerap aspirasi warga setempat yang menjadi korban banjir.

Secara terpisah Kepala BPBD Doni Gusrizal menyampaikan akibat hujan deras yang terjadi sepanjang Kamis, 21 September memicu banjir di sejumlah kecamatan di Pesisir Selatan.

Selain di Kecamatan Bayang, banjir juga merendam beberapa titik di Kecamatan Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Silaut, Ranah Ampek Hulu Tapan dan Kecamatan Lengayang.

Bahkan di Gunung Cerek hingga kini air masih terus menggenangi badan jalan. Sementara di Koto Berapak berdampak terhadap putusnya jembatan, sehingga kedua titik itu tidak bisa dilewati kenderaan.

"Ya, saya sudah dapat laporan dari tim reaksi cepat yang waktu kejadian kemaren turun ke titik bencana," sebutnya.

Ia menjelaskan untuk Gunung Cerek dan Koto Berapak banjir terjadi akibat luapan Batang Lumpo dan Batang Bayang akibat tidak mampu menampung derasnya curah hujan.

Sedimentasi di kedua sungai itu akibat terjadinya runtuhan tebing sungai cukup memprihatinkan dan terjadinya penyempitan di Muara Bayang di Nagari Pasar Baru.

Karena itu normalisasi Batang Bayang dan Batang Lumpo mesti segera dilakukan, sehingga banjir tidak terjadi lagi. Sementara kegiatan tersebut masih belum terlaksana, karena sulitnya pengadaan lahan.

"Kami sudah sampaikan tadi ke Pemerintah Provinsi melalui Dinas SDABK. Kita tentu berharap provinsi segera melakukannya, karena itu kewenangan provinsi," tuturnya.

Doni melanjutkan sebagai pertolongan awal terhadap dampak banjir, pihaknya kini telah menurunkan tim untuk membantu warga membersihkan rumahnya dari material lumpur dan tanah.

Sedangkan untuk Kecamatan Silaut banjir juga dipicu akibat terjadinya sedimentasi di Batang Silaut, apalagi kawasan transmigrasi itu termasuk dataran rendah.