256 warga terdampak banjir lahar Gunung Marapi

id banjir lahar dingin Gunung Marapi,Berita bukittinggi,Berita agam

256 warga terdampak banjir lahar Gunung Marapi

Petugas Gabungan mengevakuasi warga yang terjebak dari kejadian banjir lahar dingin yang terjadi di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam pada Jumat (5/4). Sebanyak 256 warga terdampak dengan 68 orang di antaranya harus diungsikan (Antara/Al Fatah)

Agam (ANTARA) - Musibah banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sumatera Barat berdampak kepada ratusan warga yang berada di Desa Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.

Dari data sementara yang dihimpun petugas gabungan, setidaknya 256 warga terkena dampak dari kejadian tersebut dengan 68 di antaranya harus diungsikan.

"Tidak ada korban jiwa, dari data sementara ada 256 warga terdampak dari 78 kepala keluarga (KK). 68 diungsikan serta kerusakan sarana dan prasarana," kata Ketua Kelompok Siaga Bencana (KSB) Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Edi Effendi, Sabtu.

Ia mengungkap beberapa rumah warga rusak dan hanyut terseret aliran lahar dingin dan banyaknya lahan pertanian yang ikut menjadi korban.

"Ada tiga rumah yang dihanyutkan derasnya aliran air, 38 unit usaha warga rusak, tiga ekor sapi juga hanyut, dua kolam ikan rusak parah serta lahan pertanian yang saat ini masih dalam pendataan," kata Edi.

Banjir ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak. Kepala Desa Bukit Batabuah, Firdaus mengungkap salah satu penyebabnya adalah aliran air yang tertutup di jembatan yang berada di jalan alternatif Bukittinggi-Payakumbuh.

"Salah satu penyebab banjir ini juga karena jembatan dengan struktur bangunan dua penyangga hingga aliran air tertutup material dari puncak seperti pepohonan dan sampah," kata dia.

Firdaus menambahkan setidaknya ada delapan warga yang saat kejadian harus dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

"Ini data sementara, kami belum mengetahui secara pasti keadaan mereka. Total kerugian juga belum bisa dipastikan," kata dia.

Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD, PMI, Basarnas, TNI-Polri, Pemuda Pancasila, KSB serta dinas terkait Pemda Kabupaten Agam telah mendirikan posko pengungsian sementara yang salah satunya ditempatkan di sekolah dasar daerah setempat.