Tingkat pengangguran di Kota Solok alami penurunan usai COVID-19

id Tingkat pengangguran, di Kota Solok, alami penurunan, usai COVID-19

Tingkat pengangguran di Kota Solok alami penurunan usai COVID-19

Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra saat menjadi pembina upacara bendera di SMAN Kota Solok, Sumatera Barat (ANTARA/HO-Diskominfo Solok)

Solok (ANTARA) - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Solok, Sumatera Barat terus mengalami penurunan usai dilanda pandemi COVID-19.

Wakil Wali Kota (Wawako) Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Kamis, mengatakan pada tahun 2022, TPT tercatat 3,90 persen dan tahun 2023 turun menjadi 3,72 persen di mana TPT Kota Solok adalah nomor tiga terendah di Sumatera Barat.

Hal itu disampaikan Wawako Solok saat memimpin rapat pembahasan musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2045 bersama OPD dan pemangku kepentingan daerah setempat.

"Telah banyak capaian yang kita raih dalam dua dekade, pelaksanaan RPJPD Kota Solok Tahun 2005-2025 yang berujung kepada meningkatnya kesejahteraan masyarakat," ucap dia.

Ia mengatakan dalam konteks capaian pembangunan makro di Kota Solok semua indikator telah menunjukkan capaian yang baik.

Pertama, perekonomian Kota Solok terus bergerak maju dan relatif stabil. Meskipun pernah berkontraksi negatif, mencapai minus 1,42 persen akibat hantaman COVID-19 pada tahun 2020-2021.

Namun kembali membaik dan tumbuh mencapai 4,6 persen pada tahun 2022 dan merupakan nomor dua tertinggi, di antara kota-kota lain di Provinsi Sumatera Barat pada tahun yang sama. Hal ini menunjukkan daya tahan ekonomi Kota Solok cukup baik.

Untuk kondisi kemiskinan, pada tahun 2023 Kota Solok berada di peringkat dua kota dengan tingkat kemiskinan terendah di Sumatera Barat dan peringkat ke tujuh kota dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan ± 0,45 persen. Pada tahun 2023 nilai IPM Kota Solok naik dari 79,23 persen menjadi 79,58 persen dan sudah termasuk dalam klasifikasi IPM

yang tinggi.

Pencapaian IPM Kota Solok ini berada di atas rata-rata nasional dan peringkat ke empat di Sumatera Barat.

Untuk membangun kehidupan masyarakat Kota Solok yang maju, sejahtera, unggul dan berdaya saing, selama periode 2005 sampai tahun 2023 telah dibangun berbagai infrastruktur dasar. Peningkatan kualitas rumah ibadah, sarana pendidikan, kesehatan. Dan infrastruktur ekonomi seperti pasar, irigasi, jalan, dan jembatan serta berbagai fasilitas lainnya.

Untuk kemajuan kota juga terus dilakukan berbagai upaya penyediaan infrastruktur dan fasilitas publik seperti stadion olahraga, ruang terbuka hijau, rumah sakit umum daerah, fasilitas pengolahan air bersih.

Selain itu, normalisasi Batang Lembang, pengembangan objek wisata, dan fasilitas pendukung lainnya dengan pembiayaan pembangunan diperoleh dari APBN, APBD provinsi dan sumber pembiayaan lainnya.