Anggota DPR RI tinjau Rumah Sakit Semen Padang usai ledakan

id Ledakan Rumah Sakit Semen Padang

Anggota DPR RI tinjau Rumah Sakit Semen Padang usai ledakan

Anggota DPR RI tinjau Rumah Sakit Semen Padang usai ledakan (Antara/Fathul Abdi)

Padang (ANTARA) - Anggota Komisi Enam Dewan Perwakilan Rakat (DPR) RI Andre Rosiade meninjau kondisi Rumah Sakit Semen Padang yang mengalami ledakan pada Selasa (30/1) sore.

Dalam kunjungan pada Rabu siang itu Andre didampingi oleh jajaran Direksi PT Semen Padang, dan diterima langsung oleh Direktur Utama Rumah Sakit Semen Padang dr Selfi Farisha M Kes.

"Kedatangan kami untuk meninjau dan melihat kondisi langsung rumah sakit usai mengalami ledakan pada Selasa sore," kata Andre Rosiade di Padang.

Dalam kunjungannya ia mendukung pemrosesan yang tengah dilakukan oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) serta tim Inafis pihak Kepolisian.

"Harapan kami sebagai anggota DPR semoga proses investigasi bisa segera diselesaikan dan garis polisi bisa dibuka dari rumah sakit," jelasnya.

Harapan itu dikatakannya setelah mendapatkan informasi dari pihak rumah sakit bahwa lantai dua hingga lantai empat masih bisa digunakan, sedangkan yang terdampak ledakan adalah lantai satu dan tujuh.

Ia menyebutkan dalam satu hari Rumah Sakit Semen Padang menerima sekitar seribu pasien rawat jalan (BPJS kesehatan), dan seratusan pasien rawat inap.

"Oleh karenanya dukungan agar rumah sakit bisa beroperasi kembali harus dilakukan sehingga masyarakat terlayani, apalagi fasilitas rawat inap di Sumbar masih terbatas," jelasnya.

Andre juga meminta kejadian itu menjadi perhatian dari rumah sakit lain yang ada di provinsi setempat, sehingga kejadian yang sama tidak terulang kembali.

Sementara itu Direktur Utama Rumah Sakit Semen Padang dr Selfi Farisha M Kes mengatakan jumlah pasien saat ledakan terjadi sebanyak 108 orang.

Setelah kejadian pihaknya merujuk para pasien itu ke sepuluh rumah sakit yang ada di Padang karena Rumah Sakit Semen Padang lumpuh total.

"Pada Rabu siang ini jumlah pasien kami yang dirujuk ke rumah sakit lain sebanyak 58 orang dan mereka terlayani drngan baik. Sedangkan 50 orang lainnya sudah pulang setelah menjalani proses asesmen," katanya.