Pasaman Barat terima bantuan dari perusahaan sawit atasi kemiskinan

id Pemkab terima bantuan perusahaam atasi kemiskinan

Pasaman Barat terima bantuan dari perusahaan sawit atasi kemiskinan

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi saat menandatangani berita acara penerimaan bantuan dari perusahaan kelapa sawit Wilmar Group untuk penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di Simpang Empat, Senin (22/1/2024). Antara/Altas Maulana. 

Pasaman Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menerima bantuan dari perusahaan kelapa sawit sebesar Rp101.308.000 (Rp101,31 juta) untuk penanggulangan kemiskinan, percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Senin, mengatakan kemiskinan masih menjadi salah satu masalah utama di daerah itu dan membutuhkan penanganan secara tepat dan cepat dengan pendekatan yang sistemik, terpadu dan menyeluruh dalam rangka mengurangi beban

dan memenuhi hak-hak dasar warga negara secara layak.

"Upaya kita juga melibatkan perusahaan kelapa sawit yang ada sehingga bisa bersama-sama berperan dalam mengatasi persoalan itu," katanya.

Bantuan dari Wilmar Group yang terdiri dari PT AMP Plantation, PT PMJ, PT PHP dan PT GMP bermanfaat dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan percepatan penurunan angka stunting.

"Kemiskinan ekstrem merupakan sasaran prioritas yang harus dikejar, sehingga dapat mengangkat status kesejahteraannya," katanya.

Menurutnya, bantuan itu akan dimanfaatkan untuk penerima manfaat masing-masing dengan layanan renovasi rumah tidak layak huni, sertifikasi lahan, penyediaan fasilitas buang air besar, penyediaan sumber air minum, sambungan listrik PLN dan kompor berserta regulator dan tabung gas untuk bahan bakar memasak.

Bantuan itu, katanya, merupakan upaya pemerintah daerah untuk pelibatan perusahaan perkebunan dan

pabrik kelapa sawit untuk terlibat aktif dalam isu penanggulangan kemiskinan, percepatan penurunan angka stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Upaya ini dalam rangka memperkuat

kolaborasi pemerintah bersama perusahaan untuk mencapai target penyelesaian kemiskinan pada angka 6,65 persen, angka prevalensi stunting menjadi 14 persen dan penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada tahun 2024.

Ia menjelaskan pada tahun 2022 angka kemiskinan Pasaman Barat masih tercatat sebesar 6,93 persen setara dengan 32.910 jiwa berdasarkan laporan BPS tahun 2023.

Sedangkan angka kemiskinan ekstrem masih tercatat sebesar 0,76 persen setara dengan 3.588 jiwa berdasarkan Kepmenko PMK tahun 2023.

Lalu untuk prevalensi stunting Pasaman Barat berada pada angka 35,5 persen. Masih terdapat 5.438 balita stunting di Pasaman Barat.

"Untuk mengatasi persoalan ini diperlukan kolaborasi semua pihak bersama-sama berperan dan memberikan bantuan," ajaknya.