Padang (ANTARA) - Dosen sekaligus peneliti dari Universitas Andalas (Unand) Sumatra Barat (Sumbar) Dr Eng Muhammad Makky berhasil masuk dalam daftar top 100 ilmuwan di Indonesia versi AD Scientific Index.
"Masuknya peneliti Unand ke dalam 100 ilmuwan di Indonesia versi AD Scientific Index membuktikan peneliti Unand diakui secara internasional," kata Rektor Unand Prof Yuliandri di Padang, Selasa.
Penilaian AD Scientific Index tersebut dilakukan berdasarkan kinerja ilmiah dan nilai tambah dari produktivitas ilmiah para ilmuwan selama enam tahun terakhir.
Muhammad Makky yang juga dosen Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Unand masuk dalam deretan 100 besar peneliti oil palm, automation, machine vision, spectroscopy, nondestructive.
Menurut Rektor Unand, tergabungnya dosen asal perguruan tinggi tersebut ke dalam 100 peneliti versi AD Scientific Index tidak lepas dari publikasi, penelitian atau riset yang selama ini dilakukan hingga digunakan masyarakat.
Prof Yuliandri berharap capaian tersebut mampu menginspirasi dan memacu semangat para peneliti lainnya di perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa itu untuk berprestasi, termasuk dalam pemeringkatan.
Ia menambahkan Universitas Andalas akan terus mendorong para peneliti dari kampus itu untuk berkontribusi bagi dunia pendidikan, termasuk konsisten melakukan publikasi dalam berbagai jurnal internasional melalui berbagai program.
AD Scientific Index merupakan lembaga yang melakukan pemeringkatan dan menganalisis ilmuwan dari seluruh dunia berdasarkan kinerja ilmiah serta nilai tambah dari produktivitas ilmiah yang dihasilkan.
Indeks ini memberikan peringkat institusi berdasarkan karakteristik ilmiah dari ilmuwan yang berafiliasi. Basis penilaian dan pemeringkatan ilmuwan dilihat dari produktivitas dan efektivitas kerja dalam lima tahun terakhir.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peneliti Unand masuk top 100 ilmuwan versi AD Scientific Index
Berita Terkait
Buka 781 formasi CASN, Badan POM edukasi mahasiswa Unand
Selasa, 21 Mei 2024 18:40 Wib
Tim Unand: Masyarakat terdampak bencana butuh alat pembersih air
Senin, 20 Mei 2024 11:22 Wib
Unand pastikan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal
Sabtu, 18 Mei 2024 17:12 Wib
Peneliti: Batu apung berpotensi jadi adsorben pengolahan air bersih
Sabtu, 18 Mei 2024 17:12 Wib
Unand dorong guru besar hilirisasi produk bermanfaat bagi masyarakat
Sabtu, 18 Mei 2024 13:57 Wib
Pusat Studi Bencana Unand duga tumpukan material penyebab banjir
Jumat, 17 Mei 2024 18:58 Wib
Unand terapkan kuliah daring selama darurat bencana di Sumbar
Senin, 13 Mei 2024 11:35 Wib
Unand gencarkan pengolahan sampah jadi energi baru terbarukan
Rabu, 8 Mei 2024 12:53 Wib