Pekerja harian lepas PT Mitra Kerinci terima santunan BPJAMSOSTEK

id PT Mitra Kerinci,BPJAMSOSTEK,berita solok selatan,berita solsel

Pekerja harian lepas PT Mitra Kerinci terima santunan BPJAMSOSTEK

Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Solok Selatan Diyan Handiyana didampingi staf Agit menyerahkan secara simbolis santunan Jaminan Kematian (JKm) kepada ahli waris dari pekerja harian lepas PT Mitra Kerinci, di Padang Aro, Kamis. Antara/Erik

Padang Aro (ANTARA) - BPJAMSOSTEK Cabang Solok Selatan menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKm) kepada ahli waris dari Eko Wahyudi yang menjadi pekerja lepas di perkebunan teh PT Mitra Kerinci sebesar Rp42 juta, Kamis.

"Khusus karyawan PT Mitra Kerinci selama 2023 sudah tiga orang karyawan yang menerima santunan JKm dengan total Rp126 juta," kata Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Solok Selatan Diyan Handiyana, di Padang Aro.

Selain menyerahkan santunan JKm katanya, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan edukasi terhadap ahli waris akan pentingnya jaminan sosial.

Dia mengimbau, PT Mitra Kerinci agar kedepanya tertib dalam pembayaran iuran supaya manfaatnya bisa cepat diberikan kepada karyawan apabila terjadi kecelakaan kerja.

Untuk masyarakat pekerja di Kabupaten Solok Selatan yang telah menjadi peserta jaminan sosial Ketenagakerjaan dengan total nilai manfaat sebesar Rp55,4 miliar periode Mei 2022 hingga Mei 2023.

Secara ekonomi manfaat program senilai Rp 55,4 miliar tersebut berputar di Kabupaten Solok Selatan dan mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Undang-undang, BPJS Ketenagakerjaan diamanahkan untuk menyelenggarakan lima program jaminan sosial ketenagakerjaan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian (JKm), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Pihak PT Mitra Kerinci Sandi mengatakan, saat ini perusahaan tersebut baru mulai bangkit pasca pandemi COVID-19.

"Kami sudah berupaya mengangsur iuran ke BPJS Ketenagakerjaan dimana sebelumnya menunggak 11 bulan sekarang tinggal tiga bulan karena dampak COVID-19," ujarnya.

Dia menjelaskan, saat ini perusahaan fokus peningkatan produksi dan pemeliharaan tanaman agar hasilnya bisa stabil seperti sebelum COVID-19.