Sumbar terus maksimalkan implementasi energi baru terbarukan

id Energi baru terbarukan, energi fosil, esdm,padang

Sumbar terus maksimalkan implementasi energi baru terbarukan

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumbar Herry Martinus saat diwawancarai awak media massa di Padang, Kamis, (19/10/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus memaksimalkan implementasi penggunaan atau penerapan energi baru terbarukan (EBT) di berbagai sektor hingga 2025.

"Per Desember 2022 implementasi EBT Sumbar sudah 29 persen, dari target 40 persen pada 2025," kata Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumbar Herry Martinus di Padang, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Herry pada diskusi "Akselerasi transisi energi menuju net zero emission" yang diselenggarakan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar.

Dibandingkan capaian nasional, implementasi EBT di Ranah Minang jauh lebih baik yang menyentuh di kisaran angka 14 persen.

Herry menyebutkan 29 persen EBT Sumbar akan terus dimaksimalkan hingga mencapai target 40 persen pada 2025 yang dituangkan dalam rencana umum energi nasional (RUEN).

Pemerintah Provinsi Sumbar terus mengoptimalkan berbagai potensi sumber EBT. Salah satunya menggarap energi panas bumi yang mempunyai potensi hingga 17 ribu megawatt.

Saat ini pemangku kepentingan baru bisa menggarap sekitar 85 megawatt yakni di Kabupaten Solok Selatan. Namun, saat ini pemerintah sedang masuk pada tahap dua dengan estimasi 85 megawatt.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pemerintah juga mengupayakan atau sedang mengeksplorasi 4 Wilayah Kerja Penambangan (WKP) panas bumi, dan telah disetujui pemerintah pusat. Selanjutnya, pemerintah juga mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

"Kita juga sudah membuat tujuh regulasi yang mendukung percepatan pengembangan EBT di Sumbar termasuk dalam mendukung transisi energi," ucapnya.

Di satu sisi, Herry mengatakan untuk mencapai target penerapan EBT 40 persen pada 2025, termasuk target nasional 23 persen pada 2025 semua pihak harus konsistensi. Sebab, hingga kini peralihan dari energi fosil menuju EBT belum dijalankan secara maksimal (konsisten).

"Target nasional sebesar 23 persen sulit dicapai apabila kebijakannya tetap seperti ini. Oleh karena itu, butuh dukungan kebijakan yang berpihak kepada pengembangan EBT itu sendiri," jelas dia.

Apalagi, lanjut dia, di beberapa titik pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tanah Air masih terus berlanjut. Dengan kata lain, langkah itu bertolak belakang dengan upaya peralihan menuju energi masa depan (EBT).

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sumbar terus maksimalkan implementasi energi baru terbarukan