Pemkab Solok apresiasi Semen Padang atas kepedulian terhadap angka stunting

id Semen Padang

Pemkab Solok apresiasi Semen Padang atas kepedulian terhadap angka stunting

Ketua IIP BUMN Sumbar Prof. dr. Rizanda Machmud, M. kes menyerahkan bantuan PMT dari FKIK-SP untuk Baduta Stunting dan Ibu Hamil di Nagari Labuah Panjang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Solok. (Antara/HO-Humas Semen Padang).

Padang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok mengapresiasi PT Semen Padang, Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN Wilayah Sumbar dan Forum Komunikasi Istri Karyawan Semen Padang (FKIK-SP) atas kepedulian terhadap angka stunting, khususnya di Nagari Labuah Panjang, Kecamatan X Koto kabupaten tersebut.

"Terima kasih PT Semen Padang, IIP BUMN Sumbar dan FKIK-SP yang telah peduli terhadap angka stunting di Labuah Panjang," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Solok Maryeti Marwazi dalam keterangan tertulis yang diterima di Padang, Minggu.

Apalagi, ujarnya, bantuan tersebut diberikan secara komprehensif berupa Program Makanan Tambahan (PMT) selama enam bulan untuk 14 anak bawah dua tahun stunting dan tiga orang ibu hamil serta bantuan penyediaan air bersih.

Pada kesempatan itu, Maryeti juga menyampaikan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Kabupaten Solok dimana angka prevalensi stunting di wilayah itu pada 2022 mengalami penurunan signifikan, yaitu 15,9 persen dari 40,41 persen.

"Dan penurunan yang signifikan ini tidak terlepas dari pemangku kebijakan dan juga mitra kerja sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS)," kata dia.

Untuk itu, pihaknya menyampaikan dengan adanya kepedulian dari Semen Padang, IIP BUMN Sumbar, dan FKIK-SP, maka diharapkan angka stunting dapat turun lebih signifikan lagi pada 2024 mendatang di Kabupaten Solok, khususnya di Nagari Labuah Panjang.

"Kalau bisa, angka stunting di Labuah Panjang ini menjadi nol," tuturnya.

Sejalan dengan itu, Wali Nagari Labuah Panjang Marlison mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang, serta IIP BUMN Sumbar dan FKIK-SP yang peduli terhadap anak bawah dua tahun stunting dan ibu hamil yang berpotensi melahirkan anak stunting, termasuk kepedulian terhadap kebutuhan air bersih di Labuah Panjang.

"Sudah 2 tahun kami kekurangan air bersih dan tentunya bantuan ini sangat besar manfaatnya buat warga kami," tutur dia.

Sementara itu, warga Labuah Panjang bernama Murnawilis (40) mengaku bersyukur bisa menerima bantuan PMT dari IIP BUMN Sumbar dan FKIK-SP. Sebab, bantuan PMT tersebut diharapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi anaknya yang saat ini berusia delapan bulan.

"Untuk anak normal, usia delapan bulan itu berkisar 6,3 kg hingga 10 kg. Sekarang ini anak saya berat badannya 5,10 kg. Masih di bawah normal. Mudah-mudahan dengan bantuan PMT ini, berat anak saya bisa bertambah sesuai usianya, termasuk tumbuh kembangnya," jelasnya.

Hal senada disampaikan warga Labuah Panjang lainnya, Yerni (38). Ia menyampaikan semoga IIP BUMN dan FKIK-SP yang telah memberikan bantuan PMT untuk anak bawah dua tahun stunting bisa menjadi ladang amal, begitu juga dengan PT Semen Padang yang telah membantu kebutuhan sarana dan prasarana air bersih untuk Labuah Panjang.

"Kami berharap, Semen Padang dan IIP BUMN Sumbar serta FKIK-SP jangan puas untuk memperhatikan kami. Karena, kami masyarakat Labuah Panjang sangat mengharapkan perhatiannya. Terima kasih bantuannya, semoga berkah buat kami," tambahnya.