Lubukbasung (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat membekali anggota Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) di Kabupaten Agam, tentang ilmu budidaya lebah madu dalam rangka untuk mendapatkan income atau tambahan pendapatan mereka.
Pelaksana Harian Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar, Rusdiyan P. Ritonga di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan ada tiga Tim PAGARI di Agam yang mendapatkan pelatihan itu yakni, Tim PAGARI Salareh Aia, Tim PAGARI Baringin dan Tim PAGARI Pasia Laweh.
"Kita mendatangkan narasumber Saiful Bahri merupakan Ketua Insipirator Lebah Madu Indonesia (ILMI) dan kegiatan diadakan di Aula Nagari Salareh Aia, Kamis (8/6)," katanya.
Ia mengatakan, pelatih itu dalam rangka menstimulasi kemandirian anggota Tim PAGARI secara finansial.
Untuk mencapai itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong anggota PAGARI mendapatkan income atau tambahan melalui budidaya lebah madu.
"Potensi lebah penghasil madu sering ditemui di alam sekitar lokasi patroli Tim PAGARI dengan membekali ilmu tentang perlebahan ini. Diharapkan potensi ekonomi yang selama ini terabaikan dapat dimanfaatkan secara optimal," katanya.
Ia menambahkan, BKSDA Sumbar membekali ilmu dan kawan-kawan PAGARI dapat memulai dari mengambil bibit di alam, membuat kotak stup hingga pemanenan serta pengolahan lanjutan produk berbahan madu
"Pemateri mengajarkan setiap proses tersebut dan kita bakal membimbing kawan-kawan PAGARI sampai mereka mampu jadi peternak madu mandiri," katanya.
Ia mengakui, secara ekonomis budidaya lebah madu sangat menjanjikan dengan teknologi sederhana yang mudah dipelajari, sehingga tidak begitu menyita waktu bagi anggota PAGARI.
Menurut penjelasan narasumber, tambahnya, peluang pasar produk madu masih sangat terbuka lebar di Indonesia.
Ribuan ton madu kebutuhan di dalam negeri sebagian masih berasal dari madu import dari China.