Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat menugasi tim Pusat Studi Bencana Unand bersama Unit Kegiatan Mahasiswa Komite Siaga Bencana untuk mengkaji bencana longsor yang terjadi di Desa Kubang Tangah, Kota Sawahlunto.
"Setelah meninjau dan mendengar dari pihak terkait, Tim Pusat Studi Bencana Unand menilai harus dilakukan relokasi daerah-daerah yang menjadi titik rawan bencana," kata perwakilan Tim Pusat Studi Bencana Unand Prof Abdul Hakam di Padang, Rabu.
Prof Abdul Hakam mengatakan untuk mencegah korban jiwa serta dampak buruk lainnya, Unand menyarankan pemerintah daerah serta pemangku kepentingan terkait menerapkan sistem peringatan dini di zona rawan bencana seperti longsor.
Peringatan dini harus dilakukan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Kemudian, apabila satu hingga dua jam masih dalam kondisi yang sama maka masyarakat yang berada di daerah rawan longsor disarankan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Ia mengatakan sebagai upaya tindak lanjut diskusi dengan Wakil Wali Kota Sawahlunto dan instansi terkait, Unand akan melakukan kajian kebencanaan sekaligus menempatkan mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berbasis kebencanaan di daerah itu.
Menurut informasi masyarakat setempat, selain karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi, longsor diduga akibat adanya aktivitas pelebaran ruas jalan yang hingga kini masih berlangsung.
Salah satu upaya mitigasi bencana yang dilakukan Pemerintah Desa Kubang Tangah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto ialah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).
Destana dibentuk untuk membantu dan melindungi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana. Selain itu, secara berkala pemerintah desa setempat juga melakukan gotong royong termasuk memperbaiki saluran air dan infrastruktur guna mencegah banjir atau longsor.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unand lakukan kajian bencana longsor di Kota Sawahlunto
Berita Terkait
Rp416,84 juta, Unand terima pendanaan PKM dari Kemendikbudristek
Rabu, 24 April 2024 15:30 Wib
Unand terima pendanaan PKM dari Kemendikbudristek Rp416,84 juta
Rabu, 24 April 2024 10:18 Wib
Kemendikbudristek paparkan syarat perguruan tinggi yang diakui dunia
Selasa, 16 April 2024 19:25 Wib
Unand datangkan 35 profesor dari berbagai kampus terkemuka dunia
Selasa, 16 April 2024 15:06 Wib
Gubernur dorong perguruan tinggi ambil peluang beasiswa Arab Saudi
Selasa, 16 April 2024 11:52 Wib
Unand kirim dokter ke lokasi bencana layani kesehatan korban banjir
Sabtu, 16 Maret 2024 19:02 Wib
Unand-Kemenhub jalin kerja sama bidang transportasi
Kamis, 7 Maret 2024 19:11 Wib
Unand targetkan jadi perguruan tinggi bertaraf internasional
Kamis, 7 Maret 2024 15:20 Wib