Padang Panjang (ANTARA) - Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas II B Padang Panjang (Rupajang), Aulia Zulfahmi, A.Md, IP, S.H, mengatakan, Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) diperingati pada 27 April setiap tahunnya yang dijadikan sebagai media evaluasi untuk memperkokoh komitmen seluruh insan pemasyarakatan dalam mewujudkan tujuan dari sistem pemasyarakatan.
Hal itu dikatakannya pada upacara HBP ke 59 dan Halalbihalal Kemenkumham melalui Zoom Meeting di Aula Rupajang, Selasa (2/5).
"HBP merupakan perubahan istilah Kepenjaraan menjadi Permasyarakatan yang bertujuan sebagai suatu pengejawantahan keadilan untuk mencapai reintegrasi sosial dalam pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Perkara ini kemudian dikukuhkan ke dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan," kata Zulfahmi.
Dia menyebutkan, lembaga pemasyarakatan berfungsi untuk memanusiakan para WBP sebagai manusia seutuhnya. Lembaga pemasyarakatan juga memberikan pembinaan khusus seperti keterampilan, pembentukan akhlak, penguatan mental dan kegiatan lainnya.
"Momentum HBP dan Halalbihalal ini bisa menyatukan dan memperkokoh kita untuk memperkuat tali silaturahmi. ujarnya.
Upacara Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-59 dan Halalbihalal Rupajang ini dihadiri Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang (Sekdako), Sonny Budaya Putra, A P, M.Si bersama dan Forkopimda.
Sementara upacara dipimpin Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly ini melalui zoom meeting, mengangkat tema "Transformasi Pemasyarakatan Semakin Pasti Berakhlak Indonesia Maju".
Hari Bhakti Pemasyarakatan, transformasi pemasyarakatan semakin pasti berakhlak Indonesia maju
Hari Bhakti Pemasyarakatan, Transformasi Pemasyarakatan Semakin Pasti Berakhlak Indonesia Maju
