Bogor (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan hukuman penjara seumur hidup bagi pelaku kekerasan seksual adalah hukuman setimpal atas perbuatan biadab yang dilakukan pelaku kepada korban.
"Hukuman seumur hidup ini, kalau ada yang mengatakan tidak manusiawi, bagi saya itu sangat manusiawi," kata Menteri Bintang Puspayoga di sela-sela acara Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Bintang Puspayoga pun mengapresiasi hukuman penjara seumur hidup yang dijatuhkan kepada pelaku pemerkosa lima anak kandung dan dua cucu di Ambon.
Menurut Bintang, hukuman berat harus diberikan kepada pelaku kekerasan seksual agar menimbulkan efek jera bagi pelaku dan orang lain.
Selain itu, pelaku layak dihukum berat karena perbuatan tidak manusiawi pelaku kepada korban yang membuat korban dan keluarganya berpotensi mengalami trauma berkepanjangan.
Pihaknya mencontohkan hukuman mati yang dijatuhkan kepada terpidana HW, pemerkosa 13 santriwati di Bandung, Jawa Barat.
"Kalau kita melihat apa yang mereka (kasus di Ambon) lakukan sama dengan hukuman mati yang kasus di Jawa Barat," katanya.
Sebelumnya, terdakwa Robby Hitipeuw (51), seorang kakek di Ambon, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas perbuatan asusila terdakwa kepada lima anak kandungnya dan dua cucu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MenPPPA: Hukuman seumur hidup pelaku kekerasan seksual manusiawi
Berita Terkait
Menteri Bintang: Ibu perlu dorong anggota keluarga perokok stop merokok
Selasa, 6 Juni 2023 21:18 Wib
Menteri: Perlu upaya cegah urbanisasi perempuan jadi pekerja rumah tangga
Minggu, 30 April 2023 18:22 Wib
UPTD PPA siap beri layanan terintegrasi korban kekerasan
Senin, 12 Desember 2022 12:50 Wib
Menteri PPPA: Pandemi COVID-19 membuat kualitas hidup perempuan buruk
Selasa, 19 Juli 2022 19:44 Wib
Medsos berperan ungkap kasus kekerasan pada perempuan
Selasa, 8 Maret 2022 13:58 Wib
Menteri PPPA ajak gotong royong penuhi hak perempuan dan anak korban gempa
Sabtu, 30 Januari 2021 12:20 Wib
Hari Ibu, Menteri PPPA: perempuan masih terjajah konstruksi sosial merugikan
Selasa, 22 Desember 2020 11:50 Wib
Ibu berperan penting cegah keluarga terpapar COVID-19
Kamis, 1 Oktober 2020 7:38 Wib