Padang Panjang (ANTARA) - Dalam rangka memperkuat jiwa kaderisasi, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Padang Panjang, Batipuh, X Koto (Pabasko) gelar Pelatihan Kader Muda Taruna Melati II (PKM TM II) bekerjasama dengan Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang.
Kegiatan ini berlangsung di Aula FKIP UM Sumatra Barat, Jum'at, dan merupakan lanjutan dari proses kaderisasi formal yang ada di organisasi otonom Muhammadiyah yang berlangsung hingga Minggu (15/01).
Ketua pelaksana, Shiffatul Afig menyebutkan kegiatan Taruna Malati kali ini diikuti oleh 103 peserta yang merupakan santri Pondok Pesantren Kauman Muhammmadiyah Padang Panjang.
"Target PKM TM II tahun ini salah satunya adalah para kader IPM mampu menghidupkan kembali Tri Kompetensi Dasar IPM yakni religiulitas, intelektualitas dan humanitas di era digital," kata dia.
Ia menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang terbangun dengan Pesantren Kauman Muhammadiyah, karena menurutnya kontribusi Pondok Pesantren terhadap lahirnya kader yang memiliki jiwa militan, kompetensi dan berkualitas semakin terlihat nyata.
“Kaderarisasi harus tetap jalan, kaderisasi bukan hanya sekedar kaderisasi saja melainkan harus punya jiwa militan, kompeten, kualitas yang nanti bisa survive dalam menghadapi era perubahan seperti sekarang, pondok pesantren telah menunjukkan hal itu kepada kita semuanya," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini diharapkan mampu membentuk kader-kader muda yang militan, adaptif, kreatif dan unggul dalam intelektual sehingga dapat menjadi sosok yang mampu menggantikan para pemimpin negara secara umum dan Muhammadiyah secara khususnya di masa mendatang.
Sementara itu, Pimpinan Pesantren Kauman, Derliana menyampaikan kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat serta mengokohkan semangat militansi yang ada dalam diri santrinya.
Dengan mengusung tema ‘Revitalisasi Mental Kader Mewujudkan Intelektual Muda', Derliana berharap apa yang menjadi cita-cita persyarikatan dapat dipenuhi oleh para santri Kauman.
Tema tersebut menurutnya memiliki tujuan memberikan pemahanan dan juga keyakinan terhadap ideologi IPM yan diharapkan terbentuknya jiwa militansi kader kepada organisasinya yang bertujuan agar kader maju dalam segala aspek kehidupan.
"Harapan persyarikatan tentu tertumpang kepada lembaga pendidikan, tempat proses kaderisasi itu lahir, swmoga dengan kolaborasi ini apa yang menjadi cita-cita kita bersama dapat diwujudkan," katanya.
Derliana menambahkan, kebebasan berekpresi di era digital mesti menjadi perhatian kader Muhammadiyah karena menurutnya saat ini era digital telah mengambil beberapa peran kehidupan masyarakat.
"Kaderisasi jangan berhenti saat PKM TM saja, tapi setelah ini tanggungjawab justru lebih berat lagi, tidak hanya dituntut untuk menjalankan roda organisasi tapi bagaimana pengaplikasiannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya.
Berita Terkait
Alumni Kauman Padang Panjang, lolos pendidikan Bintara Jaya Jakarta
Senin, 18 Desember 2023 18:17 Wib
Upacara HUT RI ke 78 di Kauman Muhammdiyah berlangsung khidmat
Kamis, 17 Agustus 2023 20:42 Wib
Khawatir telat daftar ulang, orang tua calon santri baru Kauman antri sejak pagi
Minggu, 2 Juli 2023 15:35 Wib
Asah kemampuan jurnalistik, Kauman gelar pelatihan menulis berita
Rabu, 31 Mei 2023 17:35 Wib
Tingkatkan kualitas guru, Pontren Kauman Muhammadyah gelar bimtek berbasis TI
Kamis, 4 Mei 2023 12:38 Wib
Alami peningkatan, 70 persen santri Kauman lulus PTN
Selasa, 4 April 2023 15:00 Wib
Santri asal Padang Panjang raih pesilat terbaik dalam Kejurnas di Riau
Senin, 16 Januari 2023 15:39 Wib
Pontren Kauman Muhammadiyah siapkan pengembangan program pendidikan
Senin, 27 Desember 2021 19:05 Wib