Padang Panjang (ANTARA) - Guna mendukung budidaya maggot, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kota Padang Panjang melakukan pinjam pakai alat pencacah sampah kepada Aipda. M. Afandi, anggota Kelompok Budidaya Maggot Guguak Pinus di Asrama Polsek RT 12, Guguk Malintang, Rabu.
Kepala Dinas Perkim LH, Alvi Sena, M T saat penyerahan alat ini menyampaikan, bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk percepatan pengolahan sampah menjadi bubur pakan maggot.
"Karena semakin halus makanannya maka akan semakin cepat dicerna maggot. Mudah-mudahan alat ini dapat bermanfaat sehingga produksi budidaya maggot ini semakin meningkat," ucapnya.
Dikatakannya, budidaya maggot selain dapat mendatangkan potensi ekonomi, juga berdampak positif bagi lingkungan terutama pengolahan sampah organik.
"Kita mengapresiasi dan berbangga sekali budidaya maggot ini. Satu hal yang selama ini kita anggap tidak bermanfaat, di tangan Pak Afandi menjadi sesuatu yang berharga dan berpotensi ekonomi. Ini luar biasa sekali. Atas nama Pemkot kami berharap budidaya maggot ini dapat terus berkembang dan dapat diikuti masyarakat," ujarnya.
Afandi menyampaikan terima kasih atas perhatian Dinas Perkim LH terhadap budidaya maggot miliknya ini.
Dirinya mengaku, saat ini untuk mengembangkan budidaya maggot dirinya masih terkendala sarana pendukung seperti lahan dan beberapa sarana pendukung lainnya.
"Kalau budidaya maggot terkelola dengan maksimal, ini akan dapat membantu mengatasi persoalan sampah di Kota Padang Panjang," tuturnya.
Dijelaskannya, untuk pakan maggot dirinya mendapatkan dari sampah di pasar. "Satu kilo maggot menghabiskan 10 kg sampah sampai panen. Dari 10 gram telur maggot bisa menghasilkan panen 20 kg maggot. Dari telur menjadi maggot menghabiskan 22 hari untuk panen. Ke depan, kita akan mengolah maggot hasil budidaya ini menjadi tepung maggot untuk pelet ikan," jelasnya.
Sementara itu, Camat Padang Panjang Timur, Drs. Asrul mengapresiasi dukungan Dinas Perkim LH terhadap budidaya maggot ini.
"Kesempatan ini dapat membantu mengatasi masalah lingkungan terutama pengelolaan sampah. Kalau ini berkembang di Kota Padang Panjang, akan dapat membantu pengurangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Mudah-mudahan dengan sosialisasi dari dinas terkait ini, dapat berkembang di tengah masyarakat dan sebagai motivasi bagi warga lainnya," ulasnya.