Padang (ANTARA) - Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengaku terkejut 663 anak di kota wisata tersebut berpotensi stunting atau mengalami kekerdilan akibat kurangnya asupan gizi.
“Kita berkomitmen untuk melakukan penanganan kasus tersebut secara bersama-sama dengan seluruh pihak untuk menekan angka tersebut,” kata dia usai mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Bukittinggi, Rabu.
Dirinya meminta Dinas Kesehatan agar meningkatkan alokasi anggaran untuk membantu sumber makanan bagi Posyandu yang ada di daerah tersebut.
Pada saat ini anggaran untuk satu Posyandu di daerah itu hanya Rp75 ribu untuk satu Posyndu di daerah itu.
“Kami minta anggaran ini ditingkatkan 300 persen untuk tahun depan. Kurangi anggaran penyuluhan-penyuluhan dan ubah menjadi makanan bergizi untuk anak tersebut,” kata dia.
Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi sendiri mencatat 663 anak berpotensi stunting ini didapatkan melalui penimbangan masal yang dilakukan Februari lalu dan ini masih 50 persen dari jumlah balita yang ada.
Mereka akan kembali melakukan penimbangan masal seluruh balita di Kota Bukittinggi pada Agustus 2022 dan bisa jadi angka ini bertambah atau menurun.
“Pengukuran anak stunting dari tinggi badan dan lingkar kepala ini agak diragukan namun kita akan validasi data tersebut agar lebih ril lagi,” kata dia.
Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi ditunjuk sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bukittinggi
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar Fatmawati mengatakan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi stunting di Bukittinggi 19 persen dan memang di bawah provinsi yang berada di angka 23,3 persen.
Angka ini harus menjadi perhatian karena target nasional nantinya adalah 14 persen di 2024.
“Melalui Satgas ini diharapkan penekanan angka stunting ini dapat dilakukan secara bersama-sama dan melibatkan seluruh pihak. Kita sudah melakukan pemetaan dan pola intervensi yang dapat dilakukan di masing-masing wilayah,” kata dia.
Sejauh ini ada delapan daerah yang telah dikukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting yakni Kabupaten Sijunjung, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Kota Padang, Padang Panjang, Pariaman dan Bukittinggi
Berita Terkait
Erman Safar optimis perkuat koalisi Parpol menangkan Pilkada Bukittinggi
Minggu, 5 Mei 2024 7:49 Wib
KPU Bukittinggi tetapkan syarat minimal 9.507 suara jalur perseorangan Pilkada
Sabtu, 4 Mei 2024 16:20 Wib
Erman Safar daftar ke Partai Demokrat ikuti Pilkada 2024
Sabtu, 4 Mei 2024 13:17 Wib
Perolehan Suara Pileg 2024 Bukittinggi diketok palu tanpa sanggahan
Jumat, 3 Mei 2024 16:21 Wib
KPU Bukittinggi tetapkan 25 Anggota DPRD terpilih Pileg 2024
Jumat, 3 Mei 2024 15:56 Wib
Bukittinggi jadi barometer pendidikan Sumbar
Kamis, 2 Mei 2024 18:33 Wib
Baznas Bukittinggi salurkan bantuan ke warga terdampak banjir Ngarai Sianok
Kamis, 2 Mei 2024 15:12 Wib
Pemkot Bukittinggi jajaki kerja sama budaya dengan Kelantan Malaysia
Rabu, 1 Mei 2024 17:36 Wib