Wako Bukittinggi terkejut 663 anak di kota itu berpotensi stunting

id Wako Bukittinggi ,stunting bukittinggi,berita bukitinggi

Wako Bukittinggi terkejut 663 anak di kota itu berpotensi stunting

Wako Bukittinggi Erman Safar mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bukittinggi pada Rabu (3/8)

Padang (ANTARA) - Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengaku terkejut 663 anak di kota wisata tersebut berpotensi stunting atau mengalami kekerdilan akibat kurangnya asupan gizi.

“Kita berkomitmen untuk melakukan penanganan kasus tersebut secara bersama-sama dengan seluruh pihak untuk menekan angka tersebut,” kata dia usai mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Bukittinggi, Rabu.

Dirinya meminta Dinas Kesehatan agar meningkatkan alokasi anggaran untuk membantu sumber makanan bagi Posyandu yang ada di daerah tersebut.

Pada saat ini anggaran untuk satu Posyandu di daerah itu hanya Rp75 ribu untuk satu Posyndu di daerah itu.

“Kami minta anggaran ini ditingkatkan 300 persen untuk tahun depan. Kurangi anggaran penyuluhan-penyuluhan dan ubah menjadi makanan bergizi untuk anak tersebut,” kata dia.

Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi sendiri mencatat 663 anak berpotensi stunting ini didapatkan melalui penimbangan masal yang dilakukan Februari lalu dan ini masih 50 persen dari jumlah balita yang ada.

Mereka akan kembali melakukan penimbangan masal seluruh balita di Kota Bukittinggi pada Agustus 2022 dan bisa jadi angka ini bertambah atau menurun.

“Pengukuran anak stunting dari tinggi badan dan lingkar kepala ini agak diragukan namun kita akan validasi data tersebut agar lebih ril lagi,” kata dia.

Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi ditunjuk sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bukittinggi

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar Fatmawati mengatakan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi stunting di Bukittinggi 19 persen dan memang di bawah provinsi yang berada di angka 23,3 persen.

Angka ini harus menjadi perhatian karena target nasional nantinya adalah 14 persen di 2024.

“Melalui Satgas ini diharapkan penekanan angka stunting ini dapat dilakukan secara bersama-sama dan melibatkan seluruh pihak. Kita sudah melakukan pemetaan dan pola intervensi yang dapat dilakukan di masing-masing wilayah,” kata dia.

Sejauh ini ada delapan daerah yang telah dikukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting yakni Kabupaten Sijunjung, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Kota Padang, Padang Panjang, Pariaman dan Bukittinggi