Siswa SDN 38 Simaung Pesisir Selatan jatuh ke sungai akibat jembatan ambruk

id Jembatan runtuh pessel,Berita painan,Berita pessel

Siswa SDN 38 Simaung Pesisir Selatan jatuh ke sungai akibat jembatan ambruk

Kondisi jembatan menuju SDN 38 Simaung Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang ambruk

Painan (ANTARA) - Sejumlah siswa SDN 38 Nagari Simaung Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terjatuh akibat ambruknya jembatan kayu menuju sekolah itu.

Kepala SDN 38 Masran menyampaikan peristiwa tersebut terjadi ketika sejumlah anak yang sedang jam istirahat bermain di atasnya, namun tanpa disadari tiba-tiba jembatan yang sudah tua itu ambruk dan jatuh ke sungai kecil bersama para siswa.

"Ya, benar. Kejadiannya kemaren, Sabtu 11 Maret 2022. Peristiwa naas itu persis saat anak-anak itu lagi asyik ngobrol pada jam istirahat," ungkapnya di Painan.

Ia menjelaskan selain jatuh mereka juga sempat terseret aliran sungai yang ada di bawah jembatan tersebut, sehingga anak mengalami luka-luka di bagian tangan, kaki dan bahkan ada yang mengalami memar di kepalanya.

Peristiwa nahas itu membuat anak-anak yang jatuh menjadi trauma dan tanpa pikir panjang pihak sekolah segera membawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Zein Painan untuk perawatan secara intensif.

Akibat kejadian itu akses menuju sekolah terpaksa terputus dan terpaksa dialihkan melalui jembatan darurat yang dikerjakan pihak sekolah bersama masyarakat sekitar secara swadaya.

Karena itu dirinya berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen agar akses menuju sekolah kembali normal dan keselamatan pengguna, khususnya para siswa lebih terjamin.

"Selain sekolah, di sekitar sana juga ada beberapa unit rumah warga yang ikut terisolasi," tuturnya.

Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan Pesisir Selatan Salim Muhaimin mengakui adanya peristiwa tersebut dari laporan langsung kepala sekolah sesaat setelah kejadian.

Dirinya menyampaikan telah berkoordinasi dengan dinas terkait dan Sekretaris daerah terkait kejadian itu. "Kami sudah carikan solusinya dan dalam waktu dekat bakal direalisasikan," ujar mantan Kepala Sekolah SMA 3 Painan itu.