Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) akan memakai sekam padi sebagai campuran bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk mengurangi emisi karbon dari aktivitas pembakaran batu bara.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya menggandeng PT Sang Hyang Seri (SHS) untuk mengembangkan sekam padi yang selama ini terbuang menjadi bahan baku biomassa untuk program co-firing PLTU.
"Kerja sama PLN dan SHS menjadi langkah bersama untuk menekan emisi karbon. Di satu sisi, kerja sama ini juga bisa meningkatkan efisiensi dua BUMN dalam mengelola limbah menjadi bahan bernilai," kata Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Sekam padi merupakan salah satu bahan baku yang bisa diolah menjadi biomassa. Hingga 2025, PLN membutuhkan kurang lebih 10,2 juta ton biomassa untuk menjadi substitusi 10 persen kebutuhan batu bara di pembangkit listrik.
Direktur Utama Sang Hyang Seri Maryono menjelaskan bahwa kerja sama itu sejalan dengan transformasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaannya. Apalagi, selama ini dalam mengelola sawah dengan hasil sebesar 55 juta ton per tahun ada tumpukan sekam sebesar 11 juta ton.
"Kami akan mengolah sekam menjadi bentuk pelet yang bisa digunakan PLN untuk program co-firing," kata Maryono.
Saat ini PLN dan SHS sudah melakukan uji coba penggunaan pelet dari sekam pada dua PLTU, yaitu PLTU Lontar dan PLTU Indramayu. Pelet yang berasal dari sekam padi mempunyai nilai kalori tinggi sebesar 3.700 kilokalori per kilogram, sehingga mampu menjadi substitusi batu bara.
"Pengembangan ini tidak hanya di Jawa saja, wilayah Sulawesi Selatan sebagai salah satu lumbung padi Indonesia juga bisa menjadi proyek selanjutnya bersama PLN," ujar Muryono.
Berita Terkait
Produksi padi Januari-April 2024 di Pasaman Barat 40.819 ton
Sabtu, 18 Mei 2024 20:14 Wib
Program pertanian di Sumbar tingkatkan produksi gabah kering pada 2023
Senin, 6 Mei 2024 19:22 Wib
Panen raya sukses, program "Electrifying Agriculture"PLN mampu tingkatkan produktivitas pertanian padi di Ponorogo
Selasa, 30 April 2024 19:15 Wib
Distan Agam: 38,50 hektare padi rusak dampak banjir lahar dingin
Minggu, 7 April 2024 14:44 Wib
Perantau Agam kembangkan padi organik diatas lahan tiga hektare
Minggu, 31 Maret 2024 16:34 Wib
Pemkab Solok lakukan penambahan area tanam padi melalui pompanisasi
Minggu, 31 Maret 2024 13:08 Wib
Program bajak sawah gratis Tanah Datar sasar 4.400 hektare pada 2024
Selasa, 27 Februari 2024 10:35 Wib
Kota Solok sediakan 400 kg benih pokok padi varietas 'anak daro'
Jumat, 23 Februari 2024 16:26 Wib