Gema Keadilan dan Garuda Keadilan Sumbar gelar Talkshow Kepemudaan sambut Sumpah Pemuda

id berita padang,berita sumbar,pks

Gema Keadilan dan Garuda Keadilan Sumbar gelar Talkshow Kepemudaan sambut Sumpah Pemuda

Tangkapan layar talkshow gema keadilan Sumbar. (Antarasumbar/HO-Gema Keadilan)

Kalau soal keberagaman atau kebhinnekaan, tidak perlu diperkuat lagi, karena dari kecilpun kita semua sudah terbiasa dengan perbedaan, makanan-makanan yang sama, namun disetiap daerah memiliki bentuk yang berbeda,
Padang (ANTARA) - Momen peringatan Sumpah Pemuda yang ke-93 dimanfaatkan Gema Keadilan dan Garuda Keadilan dengan mengadakan talkshow dengan tema Mengukir Ulang Sumpah Pemuda Di Masa Kekinian.

Dalam kegiatan yang disiarkan secara live melalui kanal youtube PKS TV Sumbar ini menghadirkan lima orang pemateri yaitu Dr Irfan Aulia yang merupakan akademisi bidang psikologi, Reido Deskumar Ketua Gema Keadilan Sumatera Barat (Sumbar), Ahmad Salim Ketua Garuda Keadilan Sumbar, Mardhiyan Novita MZ Duta Baca Sumbar dan Siti Fauziah Ketua Gema Pertiwi Sumbar.

Acara yang dimoderatori oleh Ahmad Fathan yang juga sebagai Wakil Ketua Garuda Keadilan Sumbar ini, dibuka dengan pembacaan sumpah pemuda dan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Setiap pemateri menyampaikan gagasanya tentang tema yang sedang dibahas.

Diawali dengan pernyataan Dr Irfan yang menyebutkan bahwa pemuda hari ini yang perlu diajarkan dan disatukan bagaimana bertunggal ika, satu semangat yang sama, satu kesatuan yang sama, kesetaraan yang sama.

“Kalau soal keberagaman atau kebhinnekaan, tidak perlu diperkuat lagi, karena dari kecilpun kita semua sudah terbiasa dengan perbedaan, makanan-makanan yang sama, namun disetiap daerah memiliki bentuk yang berbeda,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menambahkan yang paling penting bagaimana membangun kesetaraan sehingga kita bisa menyatu menjadi sebuah bangsa, bersatu menjadi entitas yang bulat dan kokoh.

Pemateri lainnya, Reido Deskumar mengatakan perjuangan pemuda masa lalu dengan pemuda saat ini tentu berbeda. Dahulu pemuda bicara persatuan, dengan segala bentu perbedaan yang ada di masing-masing daerah dan selanjutnya berjuang melawan penjajah. Namun jika dibawa pada zaman sekarang semangatnya minimal sama.

“Pemuda zaman sekarang dihadapkan bukan melawan penjajah, akan tetapi melawan diri sendiri,” ujarnya.

Reido juga menambahkan, pemuda hari ini harus bisa menemukan passion-nya dalam berkreativitas, sehingga saat menjalani akan lebih mudah mendapatkan keberhasilan. Disisi lain di era digitalsiasi, pemuda harus memantaskan dan memperkuat dirinya dalam sisi pengetahuan, skill dan pengalaman agar bisa terus tumbuh.

Ketua Gema Pertiwi Sumbar, Siti Fauziah melihat dari sisi pemudinya, pemuda hebat yang lahir dalam sejarah ada unsur dan optimalisasi pemudi yang beregak di dalamnya. Pemudi menjalankan sesuatunya sesuai dengan fitrahnya. Pemudi tidak hanya sebatas viral dan dikenal, tapi ada kode etik sebagai perempuan yang harus dijaga.

Sedangkan Dian, Duta Baca Sumbar menyampaikan selain pemuda, pemudi atau perempuan juga memiliki peran terlibat walaupun bukan menyuarakan isu perempuan. Namun menjadi cerminan bagi perempuan saat ini, bagaimana perempuan hari ini bisa menunjukan kreativitasnya akan tetapi tidak melanggar batasan yang dimiliki oleh perempuan.

“Perempuan kelak akan menjadi seorang ibu, maka harus dilengkapi kecerdasan intelektual, emosional dan spritual. Perempuan harus belajar sejarah masa lalu untuk menjadi patokan menjadi perempuan masa datang. Perempuan harus menjadi harapan bangsa, menjadi perempuan yang menjadi taulanan perempuan saat ini” katanya.

Terakhir Ahmad Salim menyampaikan menjadi pemuda merupakan sebuah kebanggaan. Karena memiliki kekuatan yang lebih, ide yang lebih dan kesempatan yang lebih. Hal tersebut dapat menguatkan dan mematangkan ke depannya.

Acara talkshow ini merupakan kolaborasi antara Gema Keadilan Sumbar dan Garuda Keadilan yang didukung oleh Bidang Kepemudaan DPW PKS Sumatera Barat.