Tradisi Basapa di Ula'an bisa dilaksanakan tahun ini dengan prokes ketat, kata bupati

id berita padang pariaman,berita sumbar,basapa

Tradisi Basapa di Ula'an  bisa dilaksanakan tahun ini dengan prokes ketat, kata bupati

Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur dan pejabat lainnya saat rapat penyelenggaraan basapa untuk tahun ini di Parit Malintang. (Antarasumbar/HO-Humas Pemkab Padang Pariaman)

Penyelenggaraan Basapa tahun ini jatuh pada 22 September 2021 masih pada masa pandemi,
Parit Malintang (ANTARA) - Bupati Padang Pariaman, Sumatera Barat Suhatri Bur, mengatakan penyelenggaraan Basapa atau kegiatan ziarah di daerah Ulakan pada bulan Syafar 1443 Hijriah dapat dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Penyelenggaraan Basapa tahun ini jatuh pada 22 September 2021 masih pada masa pandemi, oleh karenanya perlu persiapan yang lebih matang agar basapa tidak menjadi klaster baru COVID-19 di Padang Pariaman," kata dia di Parit Malintang, Jumat.

Ia mengatakan basapa merupakan kebiasaan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya juga menjadi tambahan ibadah setiap bulan Syafar, dimana para ziarah tidak hanya datang dari dalam daerah saja namun juga dari luar, hingga ke wilayah Sumatra bagian tengah.

“Pandemi telah berlangsung selama 1,5 tahun. Oleh sebab itu, ada beberapa pertimbangan dalam pelaksanaan basapa ini, mengingat COVID-19 di Kabupaten Padang Pariaman sudah melandai, jadi harus berhati-hati agar basapa tidak menjadi klaster baru," ujarnya.

Apalagi, menurutnya jamaah syatariah yang datang untuk melaksanakan ziarah basapa bisa mencapai ratusan ribu, oleh karenanya diperlukan pengamanan juga penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Suhatri juga mengatakan banyak dari ulama besar yang meminta agar basapa tidak dilarang sama seperti tahun sebelumnya. Sehingga perlunya basapa dilaksanakan pada masa pandemi juga namun tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Oleh karena itu, perlunya dukungan dari OPD terkait agar basapa tidak menjadi klaster baru.

Meskipun basapa tidak dapat dilarang, namun tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mendirikan posko COVID-19 di dekat makam di setiap pintu masuk.

"Perlu dipastikan yang bisa ikut hanya yang dekat dari Padang Pariaman. Basapa dapat dijadikan momen untuk mempercepat vaksin demi amannya penyelenggaraan," lanjutnya.

Dalam penyelenggaraan basapa ini juga diminta agar para peziarah yang berasal dari luar Padang Pariaman dapat memperlihatkan sertifikat vaksin, dan bagi peziarah yang belum mempunyai sertifikat vaksin bisa langsung vaksin di lokasi.

"Karena Dinas Kesehatan juga akan menyediakan posko vaksin dan rapid antigen, sehingga ini perlu disosialisasikan sebelum basapa dilaksanakan," ujarnya.