Kasus COVID-19 Payakumbuh menuju puncak penyebaran, kasus aktif capai 323

id Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal,berita payakumbuh,payakumbuh terkini,berita sumbar

Kasus COVID-19 Payakumbuh menuju puncak penyebaran, kasus aktif capai 323

Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal. (Antara/HO-Pemkot Payakumbuh)

Payakumbuh, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mencatat angka penambahan kasus positif COVID-19 di daerah itu terus meningkat, dan kasus aktif saat ini telah mencapai lebih dari 323 pasien.

"Angka kasus sampai dengan Minggu (8/8) ada 323 yang terpapar COVID-19, ini menunjukkan periode menuju puncak penyebaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Bakhrizal.

Ia menyebutkan dari 323 pasien terkonfirmasi positif tersebut, sebanyak 290 pasien melakukan isolasi mandiri dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit.

Apabila kasus positif COVID-19 terus meningkat dan banyak butuh penanganan intensif dikhawatirkan kapasitas di Rumah Sakit Umum Daerah Adnaan WD tidak cukup untuk menampung pasien.

"Di rumah sakit saat ini sedang mengupayakan penambahan tenaga kesehatan, ruangan, dan tempat tidur untuk merawat pasien COVID-19, dari kapasitas sebelumnya 29 di ruangan cempaka RSUD Adnaan WD ditambah lagi 13 dari ruangan teratai," ujarnya..

Untuk itu, Bakhrizal mengimbau agar masyarakat Kota Payakumbuh terus memperkuat antibodi, sehingga penularan COVID-19 bisa diminimakan.

"Perkuat daya tahan tubuh dengan selalu mengonsumsi makanan bergizi dan buah-buahan, jauhi kerumunan, jangan keluar malam, dan atur pola tidur," kata dia

Terlebih saat ini kondisi cuaca sedang tidak baik, ia meminta warga yang kondisi kesehatannya kurang baik agar menghindari keluar rumah.

"Penularan tidak bisa dielakkan, bila turun saja daya tahan tubuh, kita bisa mudah tertular COVID-19 kalaupun ada urusan penting yang mengharuskan keluar rumah, jangan kendor dengan protokol kesehatan, pakai masker dan siap sedia hand sanitizer," katanya.

Terakhir, Bakhrizal juga mengimbau warga yang belum divaksin agar segera ikut vaksinasi di puskesmas, meski yang telah divaksin tidak menjamin kebal dari tertular COVID-19.

"Minimal dengan divaksin nantinya, InsyaAllah ketika terpapar gejala yang dirasakan tidak ada atau sangat minim," ungkapnya. (*)