Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran, Prof Dr Yuke Roosjati Siregar M.Pd, Psi, memaparkan pentingnya peran keluarga sebagai pondasi utama bagi tiap individu dalam melewati masa sulit selama pandemi COVID-19.
"Keluarga tangguh mampu mengembangkan dirinya sebagai suatu kesatuan dan memahami kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga serta memberdayakannya dengan optimal dalam komunikasi yang sehat," kata dia dalam siaran pers Himpunan Psikologi Indonesia wilayah DKI Jakarta Raya, Minggu.
"Bisa mendorong penguatan terhadap isu ketangguhan keluarga, juga bagaimana proses perubahan cara dan strategi yang harus dilakukan oleh keluarga untuk menghadapi dan mengatasi masa sulit ini," kata Prof Yuke.
Prof Yuke menjelaskan, keluarga berperan penting dalam membangun generasi yang cerdas, emosi positif, keterampilan sosial, teknologi, adaptif dan nilai (CEKATAN) melalui proses pendidikan CINTA (contoh, iklim, nilai, tanggung jawab dan asih) selama pandemi ini.
Ketua HIMPSI Jaya Dr. Widura Imam Mustopo, M.Si, Psikolog menjelaskan, pandemi yang berlangsung setahun lebih telah mempengaruhi seluruh aspek hidup seseorang. Tidak hanya diri sendiri dan keluarga, pandemi juga mengganggu hubungan sosial, pendidikan, pekerjaan, dan kondisi global secara umum.
Mengacu penelitian Dr Bagus Takwin dari Fakultas Psikologi UI, yang dilakukan di 34 provinsi dengan partisipan 5.817 responden, ditemukan bahwa kebanyakan responden memiliki tingkat resiliensi atau daya lenting yang rendah selama pandemi, berimbas pada dampak sosial psikologis yang cukup serius.
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan, Yonathan Aditya Goei, M.K., Ph.D menilai, penguatan religiusitas melalui agama bisa menjadi solusi di dalam keluarga untuk memperkuat diri melalui ikhtiar dan doa.
Psikologi pun bisa mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang peran agama sebagai solusi masalah, yakni mengaitkannya dengan isu-isu penting dalam membangun ketangguhan diri dan keluarga.
Selain keluarga dan religiusitas, masyarakat juga disarankan untuk melakukan kegiatan fisik/olahraga rutin yang terbukti dapat mendorong kesehatan mental.
Sementara dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Afif Kurniawan M.Psi, mengatakan bahwa tubuh memproduksi endorphin yang menjadikan natural mood booster untuk melawan stres dan depresi. Dengan demikian, olahraga membuat tubuh lebih relaks dan menumbuhkan mental optimistis dalam menghadapi pandemi.
Berita Terkait
Nagari Panampuang Agam gelar jalan sehat meriahkan Idul Fitri
Minggu, 14 April 2024 16:24 Wib
Menkominfo setujui operator seluler merger untuk industri makin sehat
Selasa, 26 Maret 2024 16:18 Wib
Kiat meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh
Senin, 18 Maret 2024 10:32 Wib
Tips kulit tetap sehat dan "glowing" saat berpuasa
Kamis, 14 Maret 2024 13:18 Wib
Wawako Solok harapkan senam jantung sehat dapat edukasi masyarakat
Minggu, 3 Maret 2024 19:52 Wib
HUT ke-46 KJS, YJI Cabang Padang Gelar Senam Jantung Sehat di Gelanggang Balaikota
Sabtu, 2 Maret 2024 19:47 Wib
Dokter gizi anjurkan pola makan sehat saat menghadapi musim hujan
Jumat, 1 Maret 2024 21:09 Wib
Hal-hal yang disarankan guna kurangi dampak benjolan di depan telinga
Kamis, 29 Februari 2024 19:07 Wib