Jakarta, (ANTARA) - Hasil pelaksanaan lelang benda sitaan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang dalam pengelolaan keuangan, dana investasi oleh PT Asabri berupa 16 unit mobil terjual dengan total penjualan Rp17,2 miliar.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Leonard Eben Ezer Simanjuntak, dalam keterangan tertulis-nya, Kamis, mengatakan berhasil dijual 11 dari 16 mobil yang dilelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Negara Jakarta IV.
Leonard menjelasakan, proses lelang merupakan tindak lanjut dari Nota Dinas Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAMPidsus) Nomor B-101/F.2/Fd.2/04/2021 tanggal 7 April 2021 perihal bantuan pelelangan aset dalam tahap penyidikan.
Menurut dia, lelang dilakukan dengan beberapa pertimbangan, yakni penyidikan perkara korupsi dan tindak pidana pencucian uang Asabri periode 2012-2019 atas tersangka Jimmy Sutopo, Sonny Widjaja, Ilham W Siregar dan Heru Hidayat telah dilakukan tindak penyitaan benda sitaan berupa kendaraan baik mobil maupun bus.
"Untuk mencegah dari kerusakan memerlukan biaya penyimpanan tinggi yang tentunya membebani anggaran Kejaksaan," tutur Leonard.
Pertimbangan lainnya, barang sitaan berupa mobil dan bus yang disita dari empat tersangka Asabri tersebut mempunyai sifat cepat rusak dan mengakibatkan menurunnya nilai ekonomi dari benda sitaan tersebut sehingga berpotensi merugikan keuangan negara.
Oleh karena itu, lanjut Leonard, pada saat lelang nilai barang tersebut menjadi sangat rendah atau bahkan tidak mempunyai nilai ekonomis lagi.
Menurut dia, lelang benda sitaan yang mempunyai sifat cepat rusak dan memerlukan biaya penyimpanan yang tinggi diatur dalam Pasal 45 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
"Pelelangan dilakukan melalui Lelang Eksekutif Benda Sitaan, melalui perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)," ujar Leonard.
Hasil lelang 11 kendaraan dari 16 mobil yang dilelang terkumpul Rp17,2 miliar. Sisanya lima unit kendaraan tidak ada peminat.
Jenis kendaraan yang tidak ada peminat, yakni Mercedes Benz B-296-KE senilai Rp3 miliar, Land Rover B-2728-STN senilai Rp1,45 miliar, Camry B-206-BSA senilai Rp534 juta, Venturer B-2984-PFE senilai Rp330 juta, dan Outlander B-732-RIF senilai Rp240 juta.
Ia menyebutkan, hasil lelang kendaraan selanjutnya disetorkan ke rekening penampung pada JAMPidsus.
"Untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai barang bukti pengganti dalam proses penyelesaian lebih lanjut perkara pada tersangka tersebut," tutur Leonard.
Selanjutnya, kata Leonard, untuk lima kendaraan yang tidak laku terjual akan dilakukan lelang ulang pada 1 Juli 2021.
Berita Terkait
KPK tetapkan dua tersangka baru kasus korupsi di PT Amarta Karya
Sabtu, 27 April 2024 5:28 Wib
Kejaksaan tetapkan tersangka kasus korupsi dana Nagari di Dhamasraya
Jumat, 26 April 2024 0:42 Wib
Gubernur: Korupsi berdampak buruk pada kualitas penyelenggaraan negara
Kamis, 25 April 2024 18:30 Wib
Wali Kota Padang Hadiri Rakor Pencegahan Korupsi Wilayah Sumbar
Kamis, 25 April 2024 16:26 Wib
Gubernur tekankan pentingnya MCP bagi daerah untuk cegah korupsi
Kamis, 25 April 2024 15:22 Wib
Kejari Pasbar belum temukan keterlibatan mantan bupati di perkara RSUD
Minggu, 21 April 2024 17:48 Wib
Kejari Pasaman Barat tangkap mantan wali nagari Katiagan
Kamis, 18 April 2024 20:24 Wib
Survei: 39 persen rakyat dukung Kejaksaan miskinkan koruptor kasus timah
Kamis, 18 April 2024 18:51 Wib