Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mendorong pengembangan potensi tambak udang di provinsi itu agar dikelola secara modern dan berwawasan lingkungan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat terutama nelayan.
"Potensi tambak udang Sumbar sangat besar. Kita punya lebih kurang 2.312,12 kilometer garis pantai pada kabupaten kota diantaranya Pesisir Selatan, Kota Padang, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Agam, Pasaman Barat dan Kepulauan Mentawai. Ini bisa dimanfaatkan," katanya di Padang, Minggu.
Ia meyakini jika pengelolaan tambak udang itu sudah dilakukan secara modern dan mentaati aturan kesejahteraan akan bisa tercapai sementara lingkungan alam tetap terjaga.
Tim Pemprov Sumbar dipimpin gubernur sebelumnya telah mengunjungi Tambak Udang Modern peduli lingkungan seluas 60 hektare di Kabupaten Tanggamus - Provinsi Lampung, Sabtu (12/6). Kunjungan itu untuk mempelajari sistem pengelolaan yang berwawasan lingkungan.
Mahyeldi menyebut udang merupakan salah satu jenis ketersediaan pangan menurut Kementerian Kelautan Perikanan (KKP). Pasarnya amat terbuka baik lokal, nasional dan internasional. Peluang itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
"Ke depan potensi ini akan kita kembangkan. Tentunya akan dibuat pula aturan yang jelas untuk pedoman mulai dari nagari, kabupaten/kota dan provinsi. Jangan ada usaha tambak udang yang membuang limbah sembarangan ke laut yang berdampak pencemaran," katanya.
Ia mengatakan dinas terkait akan secepatnya menindaklanjuti hasil kunjungan ke Lampung itu dengan tujuh bupati dan wali kota di Sumbar untuk memaksimalkan pengelolaan potensi tersebut.
Bersamaan dengan itu mesti ada kajian pemetaan yang kongkret soal tata ruang pada setiap daerah. Hal itu penting untuk memberikan jaminan pada investor sehingga investasi lebih terjamin.
"Untuk mengakselerasi pengembangan potensi itu kita butuh investasi, salah satunya dari perantau yang berhasil di perantauan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar, Siti Aisyah mengatakan beberapa tahun terakhir usaha tambak udang di daerah itu mulai menggeliat, namun masih belum ada aturan yang jelas dari kabupaten dan kota soal tata ruang penerapan dari menjaga kelestarian lingkungan hidup.
"Kita tahu budidaya tambak udang ini adalah usaha masyarakat yang jika dikelola secara baik akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kita coba cari solusi untuk melakukan kajian tata ruang serta membuat aturan yang jelas agar dampak usaha ini tidak merusak lingkungan alam sekitarnya," ujarnya.
Ke depan soal perizinan DLH provinsi akan ikut terlibat dalam memberikan rekomendasi tata ruang dampak lingkungan bersama daerah dan kementerian KKP.
"Hasil kunjungan ke pengelolaan tambak udang modern di Lampung menjadi salah satu dasar, masukan kepada para pengusaha tambak dan penyusunan penerapan regulasi kepada pemerintah kabupaten/kota di Sumbar. Karena tambak udang di Lampung telah menerapan sistem yang baik dalam penanganan limbah termasuk, pemusnahan bahteri limbah dengan memanfaatkan metode utraviolet," terangnya.***1***
Berita Terkait
Pemkab Agam turunkan tim periksa izin tambak udang
Kamis, 9 November 2023 16:24 Wib
Musim tangkap udang kecil
Jumat, 15 September 2023 9:55 Wib
Pasaman Barat strategis jadi lokasi pengembangan tambak udang
Jumat, 25 Agustus 2023 14:07 Wib
Wakil Ketua DPRD Pasaman Barat dukung pengembangan tambak udang di Pantai Sasak
Jumat, 25 Agustus 2023 11:08 Wib
Pasaman Barat butuh investor untuk pengembangan tambak udang vaname
Senin, 24 Juli 2023 14:23 Wib
Butuh investor, Pasaman Barat miliki potensi pengembangan tambak udang vaname
Sabtu, 22 Juli 2023 19:36 Wib
SKPIM catat 15,6 juta benih udang vaname masuk ke Sumbar pada Juni
Minggu, 16 Juli 2023 17:24 Wib
Produksi udang vaname di Agam capai 374,40 ton
Minggu, 18 Juni 2023 13:09 Wib