Tas rajut karya ibu kampung KB Berok tembus pasar Australia

id Kampung kb berok, berita padang, berita sumbar

Tas rajut karya ibu kampung KB Berok tembus pasar Australia

Warga Kampung KB Berok Gunung Pangilun tengah merajut sebuah tas di Padang, Sabtu. (Antara/Mutiara Ramadhani)

Padang (ANTARA) - Kampung Keluarga Berencana (KB) Berok, Kelurahan Gunung Pangilun, Kota Padang, berhasil tumbuhkan pelaku usaha ekonomi kreatif yakni membuat tas rajut dan tas akrilikk hingga beromset Rp6 juta per bulan.

Mentor Kampung KB Berok Gunung Pangilun Fitrai Wetty yang merupakan salah satu contoh pelaku usaha ekonomi kreatif yang berhasil menggerakkan perekonomian warga kampung KB di Padang, Sabtu mengatakan kegiatan merajut dirintisnya sejak 2016.

"Awal mulanya t2016 saya ingin sekali punya tas rajut tapi uang tidak ada akhirnya saya nekat ke pasar dengan modal Rp20 ribu beli bahan benang dan jarum lalu saya lihat di internet tutorialnya," ucapnya.

Ia mengatakan hasil rajutannya baru siap setengah namun sudah ada yang menawar sampai pembuatan tas yang kelima, dan rajutan yang ke enam barulah ia buat untuk dirinya sendiri yang waktu itu ia jual dengan harga Rp80 ribu.

Sejak saat itu, wanita yang akrab dipanggil Wet itu mulai berfikir untuk membuka usaha rajutan, ada dua jenis tas yang ia jual yakni tas rajut dan tas akrilikk yang dijual mulai harga Rp25 ribu hingga Rp600 ribu tergantung ukuran tas.

Wetty mengatakan daerahnya ditunjuk menjadi kampung KB karena banyak kader-kader yang berprestasi serta terletak di tengah kota akan tetapi tempat tersebut masih terisolir belum ada jalan, bandar dan sering kebanjiran tiap kali hujan turun

"Makanya ditunjuk daerah ini karena di sini banyak kader-kader yang berprestasi jadi mulailah dibuat jalan permanen dan bandar, serta barulah ada pelatihan akrilikk dari lurah 2017 untuk kampung KB ini," kata dia.

Ia mengatakan pembinaan warga kampung tersebut tak lepas dari dukungan lurah yang saat itu dijabat oleh Andi Amir yang saat ini sudah menjadi Kabid Ekonomi Kreatif di Dinas Pariwisata Kota Padang.

Lebih lanjut, ia menyampaikan saat pelatihan akrilikk itu hanya dirinya yang bisa menyelesaikan pembuatan kerajinan berupa tempat permen, hingga akhirnya ia ditunjuk lurah untuk membina semua warga kampung KB itu.

Pembinaan yang dilakukan kepada warga Kampung KB Berok Gunung Pangilun saat ini dilakukan secara berkelompok-kelompok, untuk kelompok merajut ada 15 orang, menjahit 12 orang, dan memasak 27 orang.

Wetty menyampaikan dengan banyaknya pelatihan-pelatihan yang diterima oleh warga kampung KB tersebut dari dinas-dinas terkait, sekarang perekonomiannya mulai terangkat.

Bahkan Wetty mendapat bantuan dua mesin jahit yang berasal dari dana pokir dan dibantu oleh pemerintah pusat. Berkat mesin itu ia sudah bisa menjual produknya ke beberapa daerah seperti Riau, Balikpapan, Makassar, dan Australia.

"Sekarang ibu-ibu disini kalau berkumpul tidak hanya sekedar mengobrol tapi membuat karya, sehingga dari yang dulunya beli bedak minta ke suami sekarang sudah bisa hasilkan uang sendiri," ucapnya.

Ia berharap kampung KB tersebut bisa menjadi kampung percontohan untuk rajut dan pemerintah bisa menyediakan galeri di luar yang bisa menampung produknya dan warga Kampung KB lainnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif di Dinas Pariwisata Kota Padang Andi Amir yang sebelumnya pernah menjadi lurah di daerah tersebut mengatakan warga Kampung KB itu sudah sering menerima pelatihan dari dinas terkait.

Ia mengatakan Dinas Pariwisata berupaya untuk melakukan pemasaran produk warga setempat dengan diikutkan bazar, serta membantu pembuatan pemasaran secara online.

"Tak hanya itu, kebutuhan galeri untuk produk ekonomi kreatif di Padang memang sangat mendesak, karena dengan adanya pusat untuk memajang produk ekonomi kreatif maka akan mempermudah dari segi pemasaran," ucapnya.

Kemudian, Kordinasi Lapangan DP3AP2KB Kecamatan Padang Utara, Kota Padang Yosef Oktobaren mengatakan kampung KB itu dibentuk karena daerah itu tertinggal dari daerah lain.

"Maka dijadikan kampung KB untuk memacu perkembangannya sama dengan daerah lain, Alhamdulillah secara fisik sudah dibuat jalan secara permanen dan tidak ada banjir lagi," ucapnya.

Untuk itu, lanjutnya yang perlu ditingkatkan lagi adalah dari sisi ekonomi, perlu dilakukan kegiatan ekonomi kreatif untuk meningkatkan ekonomi keluarga di kampung KB ini dan pelatihan sudah arahkan kesitu sejak 2018.