Pedagang Butik seken Pasar Atas Bukittinggi alami penurunan omset hingga 40 persen

id berita sumbar,berita bukittinggi,seken

Pedagang Butik seken Pasar Atas Bukittinggi alami penurunan omset hingga 40 persen

Pedagang Pasar Butik Seken di Pasar Atas Bukittinggi mengalami penurunan omzet saat Ramadhan. (Antarasumbar/HO-Dokumen pribadi)

Saat ini, hanya diakhir pekan adanya kenaikan omzet walau tidak terlalu signifikan pembeli yang berbelanja dari luar daerah seperti Payakumbuh, Padang, Pariaman dan Tanah Datar,
Bukittinggi (ANTARA) - Pedagang pakaian Butik Seken (bekas) di Pasar Atas Bukittinggi mengaku mengalami penurunan omzet hingga 40 persen saat Ramadhan tahun ini.

"Saat ini pasar Butik seken dan pasar Atas sedang dalam kondisi kurang bergairah, salah satu alasannya karena calon pembeli lebih fokus ke Pasar Aur Kuning," sebut perwakilan Komunitas Pedagang Butik Seken (KPBS), Bos Martin di Bukittinggi Rabu.

Pasar Aur Kuning, menurutnya tidak hanya menjual pakaian secara grosiran tetapi juga menjual eceran, selain itu pada saat menjelang Lebaran orang-orang lebih memilih baju baru daripada baju seken walaupun bermerek.

Ia menyebut, biasanya di minggu terakhir Ramadhan seiring diterimanya gaji dan THR para pegawai, barulah penggemar Butik berbelanja.

"Saat ini, hanya diakhir pekan adanya kenaikan omzet walau tidak terlalu signifikan pembeli yang berbelanja dari luar daerah seperti Payakumbuh, Padang, Pariaman dan Tanah Datar," kata dia.

Martin menambahkan, pasar Butik Seken di Pasar Atas menjadi lebih drop saat ini juga karena banyaknya pedagang "Live Online".

Martin menyebut, adanya beberapa pedagang yang menjual secara sembarangan dengan membanting harga di media sosial memberi pengaruh besar kepada harga pasaran hingga Pasar Butik Seken menjadi sepi pembeli.

"Kita akui pangsa pasar Butik sudah meluas hingga banyak pedagang pakaian bekas berjualan secara langsung di internet, namun kami menyayangkan ada beberapa dari mereka yang menjatuhkan harga pasaran," kata dia.

Martin berharap pedagang yang menjual secara langsung di media sosial itu bisa menjaga harga pasaran dan bukan merusaknya dengan menjual jauh di bawah harga pasar saat ini.

Ia juga meminta kepada pemerintah untuk memberikan fasilitas yang lebih baik bagi pedagang Pasar Butik di Pasar Atas.

"Kami ingin Pasar Butik memiliki daya tarik tersendiri hingga para pembeli dan penggemar pakaian bekas yang berbelanja menjadi betah dan terus kembali lagi di lain waktu," kata dia.

Di pasar pakaian bekas saat ini terdapat sekitar 150 orang pedagang yang berjualan di kios-kios dari Pasar Lereng hingga Pasar Atas.

Sebagian dari mereka juga mengembangkan usahanya di luar pasar dengan menempati ruko dan kedai di berbagai daerah di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.

Pasar Butik seken di Kota Bukittinggi sendiri merupakan tempat belanja favorit bagi penduduk lokal dan wisatawan yang ingin berburu pakaian bekas impor dan berkualitas dengan harga miring.