Penjelasan Bupati Pesisir Selatan terkait Puncak Jokowi dan Landmark "IPainan"

id berita pesisir selatan,berita sumbar,puncak

Penjelasan Bupati Pesisir Selatan terkait Puncak Jokowi dan Landmark "IPainan"

Puncak Paku di KWBT Mandeh yang sesuai rencana diganti nama menjadi Puncak Jokowi. (Antarasumbar/HO Humas Pemkab Pesisir Selatan)

Terlepas dari dinamika politik pada waktu pilpres dulu, pemberian nama Puncak Jokowi merupakan bentuk apresiasi kepada presiden,
Painan (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar menjelaskan bahwa usulan pemberian nama Puncak Jokowi di KWBT Mandeh dilatarbelakangi oleh kunjungan presiden ke lokasi beberapa waktu lalu.

"Tidak ada yang membantah bahwa Jokowi adalah Presiden RI pertama yang ke Mandeh, dan ini merupakan sejarah bagi Pesisir Selatan," kata dia di Painan, Senin.

Selanjutnya, atas perhatian Jokowi maka jalan di KWBT Mandeh dibangun hingga seperti saat ini.

"Terlepas dari dinamika politik pada waktu pilpres dulu, pemberian nama Puncak Jokowi merupakan bentuk apresiasi kepada presiden," imbuhnya.

Sementara terkait dengan Landmark "I Painan, ia mengatakan dirinya tidak mengakui itu sebagai landmark.

"Itu bukan landmark, dan mengapa dirobohkan !, sebenarnya kami ingin menggantinya menjadi lebih baik," ungkapnya.

Ia mengatakan penggantian itu atas masukan dari seorang pelajar SMP.

"Berseloroh, ia mengatakan kepada saya bahwa bangunan itu seperti meniru-niru di tempat lain, seperti di Batam yang ada I Batam. Ini tidak sesuai dengan pesan nenek moyang, kata pelajar itu," jelas dia.

Ia mengatakan, usulan tersebut jika dilihat dari sisi pendidikan maka dapat menjaga rasa percaya diri pelajar, sekaligus bagian dari proses pembelajaran.

"Jangan dilihat dari sisi politiknya, kami mengapresiasi masukan dari mereka karena ditengah kemajuan zaman masih ada anak-anak khususnya pelajar yang peduli terhadap nilai-nilai leluhur," tambahnya.