Bau tak sedap landa kawasan Danau Maninjau pascaikan mati massal

id berita agam,berita sumbar,mati

Bau tak sedap landa kawasan Danau Maninjau pascaikan mati massal

Bangkai ikan berada di pingir Danau Maninjau, Kamis (4/2). (Antarasumbar/Yusrizal)

Bau tidak sedap itu sampai masuk ke dalam mobil saat kaca sudah tertutup semuanya,
Lubukbasung (ANTARA) - Bau tidak sedap sedang melanda kawasan Danau Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, beberapa hari setelah kematian ikan secara massal di danau vulkanik itu akibat angin kencang.

Salah seorang pengunjung, Yanto (40) di Lubukbasung, Kamis, mengatakan bau menyegat itu terjadi mulai dari Muko-Muko, Nagari Koto Malintang sampai Pasar Maninjau, Nagari Maninjau.

"Bau tidak sedap itu sampai masuk ke dalam mobil saat kaca sudah tertutup semuanya," katanya.

Ia mengatakan, bauk itu sangat menyengat berada di daerah perbatasan antara Bayua dengan Maninjau.

Di lokasi itu, tambahnya kondisi udara sangat menyengat, sehingga pihaknya tidak sanggup berada di daerah tersebut.

"Saya merasa pusing dengan kondisi tersebut, karena saya sempat turun di lokasi itu," katanya.

Sementara itu, salah seorang warga Ernita menambahkan kondisi ini terjadi setelah ikan jenis nila mati secara mendadak, Senin (1/2).

"Bau tidak sedap ini terjadi pada Selasa (2/2) siang, setelah perut ikan itu pecah," katanya

Ia menyayangkan bangkai ikan itu dibuang pemilik dari keramba jaring apung ke dalam danau.

Dengan kondisi itu, terjadi pencemaran udara di kawasan Danau Maninjau ini.

"Kalau saya sudah biasa dengan kondisi ini saat kematian ikan," katanya.

Penyuluh Perikanan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Asrul menambahkan total kematian ikan di Danau Maninjau mencapai 15 ton yang tersebar di Nagari Bayua dan Koto Malintang.

Ikan itu mati semenjak Senin (1/2) pagi, setelah angin kencang melanda daerah itu pada Sabtu (30/1) dan Minggu (31/1).

"Ikan mati akibat oksigen di dasar danau berkurang, sehingga ikan pusing dan beberapa jam menjadi mati," katanya. ***1***