BPBD Agam: empat kecamatan dilanda longsor dampak hujan

id Galodo agam,Berita agam,Berita sumbar

BPBD Agam: empat kecamatan dilanda longsor dampak hujan

Dampak kerusakan akibat bencana Galodo dari Gunung Singgalang yang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Agam, Sabtu malam. (ANTARA/Doc.Faiz)

Lubukbasung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak empat dari 16 kecamatan di daerah itu dilanda tanah longsor dan jalan terban dampak dari curah hujan tinggi pada 10-11 Mei 2024.

"Tidak ada korban dari bencana tanah longsor dan jalan terban itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Budi Perwira Negara di Lubuk Basung, Sabtu.

Ia mengatakan ke empat kecamatan itu yakni, Kecamatan Tilatang Kamang dengan jenis kejadian berupa bahu jalan terban sepanjang 20 meter dan tinggi 15 meter di Jorong Koto Malinta, Nagari atau Desa Koto Tangan.

Setelah itu sungai terban sebanyak lima titik di Jorong Pamdan, Nagari Koto Tangan

Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (10/5) sekitar pukul 20.30 WIB dan mendapatkan informasi pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 06.30 WIB.

"Kita telah melakukan survei dan pendataan dengan instansi terkait ke lokasi," katanya.

Ia menambahkan di Kecamatan Palupuh dengan bencana tanah longsor di Jorong Pagadih Mudiak, Nagari Pagadih, Jumat (10/5) sekitar pukul 22.00 WIB dan informasi diterima pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 09.00 WIB.

Setelah mendapatkan informasi, ia langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumbar.

Lalu Kecamatan Baso berupa tanah longsor menutupi akses jalan sepanjang 10 meter dan tinggi dia meter di Jorong Mancuang, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso pada Jumat (10/5) sekitar pukul 18.00 WIB.

"Material tanah longsor selesai dibersihkan menggunakan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam, Sabtu (11/5) sekitar pukul 16.30 WIB," katanya.

Ia menambahkan Kecamatan Malalak dengan kejadian tanah longsor menutupi akses jalan provinsi menghubungkan Kota Padang menuju Bukittinggi sepanjang 12 meter dan tinggi 2-3 meter di Jorong Limo Badak, Nagari Malalak Timur, Sabtu (11/5) sekitar pukul 17.45 WIB.

Akibatnya jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

"Kita telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumbar untuk pembersihan material menggunakan alat berat," katanya.