Jakarta (ANTARA) - Saat buang air besar (BAB) cobalah sesekali melihat bentuk feses Anda karena bentuknya bisa memberi petunjuk tentang kesehatan usus Anda.
Ahli gastroenterologi di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston, Jacqueline Wolf mengatakan, setidaknya ada tujuh tipe feses mulai dari gumpalan keras hingga cair pertanda Anda mengalami diare yang parah.
Menurut dia, seperti dilansir Livestrong, tipe 3 atau tipe 4 pada bagan seringkali dianggap bentuk yang normal, yakni berbentuk seperti sosis dengan retak di permukaan (tipe 3) atau benar-benar seperti sosis atau ular yang halus. Saat mengeluarkannya, Anda cenderung tak perlu mengedan.
"Beberapa orang berpendapat feses yang ideal berbentuk seperti huruf "S." Jika milik Anda tidak terlihat seperti ini, jangan stres. Saya tidak tahu mengapa feses akan berbentuk seperti S," kata Wolf.
Sebenarnya tidak ada bentuk feses sempurna tetapi ada beberapa yang disebut tak sehat, yakni tipe 1 dan 2 yang menggumpal seperti kotoran kambing, kerikil atau malah kental. Feses tipe ini biasanya menunjukkan Anda mengalami sembelit.
Jika Anda mengalami konstipasi, tindakan pertama Anda adalah makan makanan yang kaya serat seperti alpukat, sereal gandum atau mengonsumsi suplemen serat. Ingatlah untuk minum air bersama dengan serat ekstra yang Anda konsumsi.
Cara ini belum berhasil? Anda bisa mencoba pelunak feses untuk membantu membuatnya lebih mudah dikeluarkan, namun ini bukan solusi jangka panjang untuk sembelit.
Di sisi lain, ada yang disebut diare yakni saat tipe feses 5, 6 dan 7 atau disebut tinja encer. Tipe 6 atau 7 biasanya tidak terjadi sepanjang waktu, kata Wolf.
Seseorang disebut mengalami diare jika BAB tiga kali atau lebih dalam sehari, yang biasanya disebabkan oleh virus atau keracunan makanan.
Diare kronis bisa berlangsung setidaknya selama empat minggu dan mungkin merupakan tanda dari masalah kesehatan yang mendasari, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit Crohn, intoleransi laktosa atau lainnya.
Jadi, salah satu alasan penting untuk melihat tinja Anda adalah untuk mengetahui kondisi normal Anda.
"Pada beberapa orang, tipe 2 atau 5 mungkin yang terjadi sepanjang hidup mereka. Mereka tidak perlu mendapatkan evaluasi dari dokter untuk melihat apakah ada yang salah. Tetapi jika Anda mengalami perubahan pada tinja atau mengalami gejala lain seperti sakit perut atau penurunan berat badan dengan diare, segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda," demikian kata Wolf.
Berita Terkait
Dinas Perkim Payakumbuh produksi 2,5 ton pupuk organik dari lumpur tinja dalam sebulan
Jumat, 17 Februari 2023 14:28 Wib
Maksimalkan IPLT, Pemkot Payakumbuh akan olah lumpur tinja jadi pupuk
Senin, 29 Maret 2021 17:59 Wib
Ayo buruan, Si Landot Janda Muda dari DLH Solok siap melayani warga
Rabu, 24 Februari 2021 12:54 Wib
Kebutuhan pembuangan tinja meningkat, Pemkot Payakumbuh rehab IPLT
Jumat, 10 Juli 2020 14:55 Wib
Hasil penelitian: COVID-19 berpotensi menular melalui tinja
Kamis, 12 Maret 2020 14:47 Wib
Truk sedot septic tank menyembur, lima rumah berlumuran tinja
Senin, 9 Maret 2020 17:34 Wib
Pembangunan TPA dan Pengolahan Lumpur Tinja Pasaman Tunggu DED
Selasa, 28 April 2015 22:27 Wib
Pemkab Pasaman Barat Mulai Kerjakan Proyek Tinja
Kamis, 18 Oktober 2012 7:40 Wib