Kebutuhan pembuangan tinja meningkat, Pemkot Payakumbuh rehab IPLT

id berita payakumbuh,berita sumbar,IPLT,rehab

Kebutuhan pembuangan tinja meningkat, Pemkot Payakumbuh rehab IPLT

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi saat melihat tempat Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) di Sungai Durian Kecamatan Lamposi Tigo Nagari. (antarasumbar/Istimewa)

IPLT yang kami rehab ini berada di kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari. IPLT ini sangat dibutuhkan untuk pengelolaan tinja, terlebih saat ini kebutuhannya meningkat,
Kota Payakumbuh (ANTARA) -
Seiring meningkatnya kebutuhan untuk unit pengolahan tinja di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, pemerintah daerah setempat merehab Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT).


Kepala Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Marta Minanda di Payakumbuh, Jumat, mengatakan keadaan saat ini hampir seluruh rumah sudah memiliki septi tank yang membuat kebutuhan pembuangan tinja meningkat.

"IPLT yang kami rehab ini berada di kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari. IPLT ini sangat dibutuhkan untuk pengelolaan tinja, terlebih saat ini kebutuhannya meningkat," tambah dia

Untuk IPLT, lanjut dia akan menggunakan teknologi terbaru sehingga nantinya air buangan dari limbah IPLT sudah layak diterima oleh badan air penerima.

Ia mengemukakan dengan teknologi terbaru nantinya limbah tinja juga bisa dijadikan sebagai pupuk organik dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Ke depannya kami akan melakukan beberapa studi untuk pengolahan limbah tinja, supaya bernilai guna," ujarnya.

Sementara Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi mengatakan dengan adanya IPLT tersebut diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat dan limbahnya tidak mencemari masyarakat.

"Kita lihat saat ini masyarakat Kota Payakumbuh sudah tidak ada lagi yang BAB sembarangan karena sudah dibuatkan septic tank dan toilet, otomatis permintaan untuk sedot tinja meningkat, maka dari itu kita bangun IPLT yang representatif," jelasnya.

Dikesempatan itu Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumbar, Syafrianti mengatakan Dirjen Cipta Karya telah mengalokasikan dana Rp4,5 miliar untuk dua paket pembangunan.

"Dirjen Cipta Karya mengalokasikan anggaran tahun ini untuk program Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Rp3,5 miliar dan kawasan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Rp1 miliar," ujarnya. (*)