Solok, (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, Sumatera Barat menciptakan aplikasi daring berupa sistem layanan sedot tinja terkendali dan mudah (Si Landot Janda Muda) yang dapat diakses dan memudahkan pelayanan ke masyarakat.
Kepala Bidang Persampahan, DLH Kota Solok Endriantomy di Solok, Rabu berharap melalui inovasi tersebut masyarakat tidak perlu lagi repot-repot datang ke OPD dan cukup mengakses aplikasi gadget dari rumah. Kemudian menunggu petugas datang ke lokasi untuk melakukan penyedotan.
Menurut dia aplikasi ini dapat memudahkan masyarakat dalam pelayanan sedot limbah tinja, selain itu masyarakat juga bisa memilih jadwal penyedotan sesuai dengan waktu yang diinginkannya.
"Tidak hanya itu masyarakat juga mendapatkan pendidikan tentang hidup sehat melalui jamban bersih dan sehat, serta bimbingan teknis dalam pembangunan jamban yang benar dengan melakukan penyedotan limbah tinja secara berkala," kata dia.
Ia juga mengatakan jika sistem layanan sedot tinja secara daring berupa Si Landot Janda Muda ini sukses, maka Kota Solok adalah yang pertama menerapkan inovasi tersebut di Sumatera Barat.
"Saya berharap inovasi ini dapat dijadikan contoh bagi semua pihak, sekaligus menjadi cikal-bakal pengembangan inovasi ke depannya," ucapnya.
Ia berharap aplikasi daring layanan Si Landot Janda Muda juga memberikan pelayanan yang luas kepada masyarakat, sekaligus juga mampu meningkatkan capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu, jika dilihat dari kesiapan sarana dan prasarana SDM serta ketersediaan anggaran, yaitu terdapat tiga unit mobil tangki dalam keadaan siap pakai, satu unit Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dengan kapasitas 30 M3 per hari, ditambah 10 orang petugas terlatih, serta biaya operasional yang cukup.
"Layanan sedot tinja juga mampu melayani 2.376 Tangki Septik (TS) atau 18 persen per tahun dari total potensi layanan," katanya.
Endriantomy mengatakan saat ini pengadaan aplikasi Si Landot Janda Muda masih dalam proses penyelesaian. Ia berharap aplikasi tersebut segera diluncurkan dan dapat digunakan oleh masyarakat.
"Karena saat ini standar operasional prosedur (SOP) pelayanan sedot tinja di Kota Solok masih bersifat come to order atau pelanggan datang langsung ke DLH untuk memesan pelayanan sedot tinja," ujar dia.
Menurutnya dengan sistem itu masih banyak masyarakat yang tidak terlayani. Hal itu berdasarkan analisis data DLH pada tahun lalu, yakni dari 13.156 Tangki Septik (TS) di Kota Solok ternyata hanya 3,82 persen yang mendapat pelayanan.
"Apa lagi masyarakat juga terkendala dengan jarak tempuh yang jauh, waktu kesempatan, biaya transportasi, dan lainnya," kata dia.
Ia mengatakan beranjak dari kondisi tersebut, DLH Kota Solok akan memperbaiki sistem dalam upaya memudahkan masyarakat secara luas dari sistem layanan sedot tinja come to order menjadi layanan aplikasi daring berupa Si Landot Janda Muda melalui website sedottinja.solokkota.go.id yang dapat diakses kapan dan di mana saja secara daring. (*)
Berita Terkait
Truk sedot septic tank menyembur, lima rumah berlumuran tinja
Senin, 9 Maret 2020 17:34 Wib
Keraton Agung Sejagat sedot perhatian warga hingga jadi tempat wisata dadakan
Selasa, 14 Januari 2020 19:01 Wib
Dinas Pendidikan sedot 31 persen APBD Sumbar 2020
Senin, 6 Januari 2020 16:31 Wib
Septic tank meledak usai disedot, supir jasa sedot WC meregang nyawa dengan wajah terbakar
Selasa, 5 November 2019 12:48 Wib
SEDOT AIR TELAGA UNTUK PERTANIAN
Selasa, 25 Juni 2019 19:15 Wib
PPPK Sumbar 2019 sedot APBD Rp7 miliar
Senin, 18 Februari 2019 16:36 Wib
Rp1,2 triliun, kebutuhan dana untuk sedot sendimen Danau Maninjau
Senin, 19 Maret 2018 18:17 Wib
Jajanan Nusantara Sedot Perhatian Pengunjung Bazaar Internasional di Beijing
Senin, 30 Oktober 2017 6:16 Wib