Pariaman latih puluhan pedagang kuliner di objek wisata tingkatkan pemahaman berdagang

id kuliner pariaman,objek wisata pariaman

Pariaman latih puluhan pedagang kuliner di objek wisata tingkatkan pemahaman berdagang

Pelaksana Tugas Walikota Pariaman, Sumbar Mardison Mahyuddin (kiri) memberikan tas pelatihan kepada peserta Pelatihan Peningkatan Kualitas Pedagang Kuliner di Kawasan Wisata Pantai Talak Pauh Pariaman dengan menggunakan dana alokasi khusus di Pariaman, Senin. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S.)

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat melatih 30 pedagang kuliner di objek wisata baru di daerah itu yaitu Talao Pauh guna meningkatkan pemahaman pelaku usaha mikro kecil menengah tersebut dalam menyajikan makanan dan melayani wisatawan.

"Pariaman memiliki garis pantai sekitar 12 kilometer dan telah banyak dijadikan sebagai objek wisata," kata Pelaksana Tugas Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin saat membuka Pelatihan Peningkatan Kualitas Pedagang Kuliner di Kawasan Wisata Pantai Talak Pauh Pariaman dengan menggunakan dana alokasi khusus di Pariaman, Senin.

Ia mengatakan dengan panjangnya garis pantai Pariaman dan dijadikan objek wisata maka berpotensi untuk peningkatan ekonomi warga dengan cara berdagang.

Ia menyebutkan salah satu objek wisata pantai baru di daerah itu yaitu Talao Pauh sehingga untuk meningkatkan pemahaman pedagang dalam trik dalam berdagang dan melayani wisatawan maka diperlukan pelatihan.

"Meningkatkan pariwisata itu disamping membangun infrastruktur yang paling penting sumber daya manusianya," katanya.

Pada kesempatan tersebut ia meminta pedagang untuk memvariasikan kuliner yang dijual sehingga wisatawan dapat memilih makanan yang akan dinikmatinya di objek wisata itu.

"Banyak kuliner khas Pariaman yang dapat dijual kepada wisatawan, ini yang harus digali oleh pedagang. Jadi dagangan bisa bervariasi," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit meminta pedagang untuk mencantumkan label harga kuliner yang dijual di objek wisata.

"Hal ini tidak saja sebagai upaya memberikan kepastian harga kepada pembeli namun juga dapat menguntungkan bagi pedagang, karena jika tidak ada kepastian harga pembeli pun enggan untuk membeli" kata dia.

Ia menyampaikan pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut pemberian bantuan gerobak dagang oleh Pemerintah Kota Pariaman sebanyak 10 unit.

"Ada 10 lagi kami anggarkan perubahan dan 10 unit lainnya kami usahakan dari dana pertanggungjawaban Bank Nagari," tambahnya.