Chriswanto Santoso terpilih secara aklamasi jadi Pj Ketua Umum LDII

id LDII, Sumbar

Chriswanto Santoso terpilih secara aklamasi jadi Pj Ketua Umum LDII

Penjabat Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Ir KH Chriswanto Santoso (Istimewa)

Padang, (ANTARA) - Ir KH Chriswanto Santoso, M.Sc terpilih secara aklamasi sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada Rapimnas 2020 yang digelar secara virtual pada 19-20 Agustus 2020.

Ketua DPW LDII Sumatera Barat M Ari Sultoni di Padang mengatakan KH Chriswanto Santoso sendiri terpilih setelah mendapatkan dukungan penuh dari DPW dan DPD LDII se-Indonesia untuk menggantikan Prof Abdullah Syam yang telah wafat.

Dalam rapat tersebut dirinya telah memberikan masukan kepada DPP LDII bahwa penjabat Ketua Umum LDII harus memiliki sosok yang religius juga memiliki kematangan jiwa sosial dan inteligensia yang tinggi.

Kemudian dapat memotivasi dan menjalin hubungan kerja sama efektif dengan jajaran kepengurusan baik di DPP, DPW dan ke bawah serta tetap menjalin komukasi harmonis dengan berbagai pihak.

Selain itu Pj Ketum adalah orang yang memiliki misi seirama dengan renstra yang telah ditetapkan dalam MUNAS VIII 2016 dan Rakernas 2018 yang lalu hingga berakhir masa bakti kepengurusan DPP LDII 2021 ini.

"Untuk kriteria ini semua setelah mempertimbangkan banyak nama, akhirnya kami menyepakati untuk mengusulkan satu nama menjadi Pejabat Ketua Umum (PJ Ketum) DPP LDII sampai pelaksanaan MUNAS IX di akhir tahun 2021 mendatang tidak lain salah satu dari kreator serta steering commite MUNAS 2016 yaitu KH Chriswanto Santoso," kata dia.

Sebelumnya Rapat Pimpinan Nasional Rapimnas LDII dibuka seara resmi oleh Menteri Agama RI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang bertujuan untuk memilih Pejabat (Pj) Ketua Umum yang sedang kosong, usai Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam meninggal dunia pada Juli lalu.

Penjabat Ketua umum nantinya akan diberi amanah untuk menggelar musyawarah nasional (Munas) dan melanjutkan program kerja DPP LDII sebelum munas. Rapimnas ini digelar selama dua hari secara virtual pada 19-20 Agustus 2020.

Dalam pembukaan tersebut Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi mengucapkan duka cita mendalam atas wafatnya Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam,

“Semoga almarhum khusnul khatimah. Apresiasi mendalam saya ucapkan juga pada Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso dan Sekretaris Umum Dody Taufik yang telah mengundang saya dalam Rapimnas LDII 2020,” kata dia

Menag mengajak keberagaman keagamaan dan aliran di Indonesia dapat semakin memperkaya bangsa Indonesia.

“Dalam setiap agama terdapat beberapa aliran yang berbeda, namun ini tidak menjadikan bangsa bercerai berai, tapi memperkaya bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Ia juga mengimbau agar kemajemukan senantiasa dipelihara sehingga tidak menimbulkan disintegrasi bangsa. Toleransi berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghormati kesenjangan budaya sehingga tercapai kesamaan sifat.

Toleransi dapat dijaga dengan tiga syarat; pertama merasa senasib sepenanggungan, kedua punya rasa kebangsaan nasionalisme dan ketiga menghargai hak setiap warga negara. Terkait dengan LDII, Menag sangat senang LDII banyak hadir di masyarakat dengan kegiatan yang sangat produktif.

Dirinya juga memperkuat pentingnya moderasi beragama. Moderasi beragama menitikberatkan cara berhubungan dengan teman-teman yang berbeda agama, atau agama yang sama namun pandangannya berbeda.

“Visi utama adalah mewujudkan islam sebagai rahmatal lil alamin,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Organizing Committee (OC) Rapimnas LDII Rully Kuswahyudi, melaporkan bahwa Rapimnas diikuti oleh 3.000 peserta dan peninjau melalui virtual meeting yang tersebar di 400 studio di seluruh Indonesia. Peserta dan peninjau terdiri dari unsur DPP, DPW, DPD, Pondok Pesantren, Majelis Taujih Wal Irsyad, Dewan Pakar, Pondok dan sekolah binaan LDII se-Indonesia.