BPJAMSOSTEK cabang Solok edukasi warga kurangi penggunaan plastik

id bpjamsostek,go green,bahaya kantong plastik

BPJAMSOSTEK cabang Solok edukasi warga kurangi penggunaan plastik

Kegiatan employee Volunteering oleh BPJAMSOSTEK cabang solok dan membagikan kemasan non plastik kepada masyrakat di Kota Solok untuk menyelamatkan lingkungan, Selasa (ANTARA/HO)

Padang Aro (ANTARA) - BPJAMSOSTEK kantor cabang Solok, Sumatera Barat memberikan edukasi kepada masyarakat setempat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik guna menjaga dan mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

"Kami melakukan 'employee Volunteering' dengan kegiatan bertema 'go green' demi mencegah penggunaan plastik berlebihan serta membagikan kantong non plastik kepada masyarakat di kota Solok", kata kepala kantor BPJAMSOSTEK cabang Solok Muhammad Fanani, di Solok, Selasa.

Pembagian kantong dilaksanakan oleh BPJAMSOSTEK di dua lokasi yaitu di taman Kota Solok dan pasar raya sekaligus mengedukasi masyarakat agar mengurangi penggunan kantong plastik.

Melalui kegiatan ini pihaknya mengajak masyarakat supaya menggunakan kantong yang bisa di daur ulang dan mengurangi penggunaan plastik.

Penggunaan plastik memang sudah jadi bagian sehari-hari kehidupan manusia karena bahannya yang ringan dan praktis membuat pemakaian plastik semakin meningkat setiap harinya.

Penggunaan plastik yang semakin sering katanya, banyak sekali bahayanya sebab plastik jadi salah satu penyebab terbesar kerusakan lingkungan dan Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.

Oleh sebab itu katanya, BPJAMSOSTEK mengajak masyarakat untuk menghindari penggunaan plastik supaya tidak mencemari lingkungan.

Kemasan plastik telah menjadi bagian dari tetapi dampak plastik mencemari lingkungan sebab butuh waktu lama untuk mengurainya sehingga harus ada kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaannya.

Dia mengatakan, pengurangan plastik dalam berbagai hal harus dilakukan dari diri masyarakat dan harus mebjadi kebiasaan.

"Mengurangi penggunaan plastik juga bisa menghemat pengeluaran sebab masyarakat tidak perlu membeli produk tersebut berulang-ulang," ujarnya.