ACT pastikan layanan kemanusiaan dan kurban tetap jalan meski kantor pusat tutup akibat COVID-19

id ACT sumbar,kantor pusat tutup akibat COVID-19

ACT pastikan layanan kemanusiaan dan kurban tetap jalan meski kantor pusat tutup akibat COVID-19

Kegiatan penyaluran bantuan oleh ACT untuk warga yang membutuhkan. (Dokumentasi ACT)

Padang, (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) memastikan layanan bidang kemanusiaan dan kurban tetap berjalan optimal meski kantor pusat di wilayah Jakarta Selatan tutup sementara akibat COVID-19.

Presiden ACT Ibnu Khajar melalui keterangan diterima di Padang, Jumat, mengatakan selama kondisi pandemi lembaga tersebut berupaya mendukung perjuangan tenaga medis hingga membantu pendistribusian pangan dan menjaga aktivitas ekonomi masyarakat tetap bergerak.

Dalam upaya tersebut, personel ACT juga tidak luput dari risiko tertular penyakit. Sebanyak 11 personel di kantor pusat dan satu anggota keluarga salah satu personel dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan tes usap.

Para pasien sudah mendapat penanganan medis, dukungan nutrisi dan mengikuti isolasi sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Kondisi itu kemudian menyebabkan kantor pusat harus tutup sementara dimulai Jumat(31/7) sampai Minggu(2/8) untuk menghindari kemungkinan penularan. Kantor akan buka kembali pada Senin(3/8).

Meski tutup sementara dan bertepatan dalam masa Idul Adha, ia memastikan pelayanan bidang kemanusiaan dan pelaksanaan kurban tetap berjalan melalui dukungan 43 kantor cabang tersebar di Indonesia dan layanan dalam jaringan.

"Kami harapkan doa untuk kesembuhan mereka yang kini melawan COVID-19. Semoga para relawan dan pihak lainnya yang bekerja untuk kemanusiaan selalu mendapat lindungan dan kesehatan," ujarnya.

Dalam kondisi pandemi, ia mengatakan sejak Maret hingga akhir Juli 2020 tercatat sebanyak 250ribu aksi kemanusiaan dan menyampaikan amanat para dermawan dilakukan menjangkau 26 provinsi di Indonesia dan lima negara terdampak krisis kemanusiaan.

Aksi yang dilakukan meliputi layanan kesehatan, disinfeksi, program pemenuhan pangan hingga pemberdayaan masyarakat terdampak sosial ekonomi dari pandemi COVID-19 melibatkan ratusan ribu dermawan, puluhan ribu relawan dan ratusan karyawan. (*)