COE Ungkapkan Pikiran Blatter Soal Sepak Bola Inggris

id COE Ungkapkan Pikiran Blatter Soal Sepak Bola Inggris

London, (ANTARA/Reuters) - Presiden FIFA Sepp Blatter berpikir sepak bola Inggris "dikelola oleh orang-orang bodoh", yang dulu menjadi alasan mengapa Inggris gagal memenangi hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, demikian diungkapkan dalam buku baru Sebastian Coe. Dua kali juara Olimpiade cabang lari 1.500 meter, Coe, terlibat saat Inggris berupaya memenangi hak menjadi tuan rumah Piala Dunia, setelah pada 2005 London sukses mendapatkan hak menjadi tuan rumah Olimpiade tahun ini. Ia belakangan ditunjuk Blatter untuk menjadi anggota Komite Etik FIFA, namun belakangan mengundurkan diri dari jabatan tersebut untuk membantu Inggris kembali menyelenggarakan Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1966. Namun, menurutnya, hampir sejak awal keterlibatannya, ia merasa upaya Inggris untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia akan gagal. "Tercium bau kematian tentang hal itu," ucapnya kepada sesama anggota parlemen Keith Mills, ketua eksekutif pencalonan London menjadi tuan rumah Olimpiade, setelah keduanya melakukan pertemuan untuk membahas Inggris 2018 untuk pertama kalinya. "Saya sungguh terkejut oleh sifat bersifat mengutuk di pertemuan yang saya saksikan. Ada penghinaan yang disamarkan di sekitar meja." Setelah upayanya gagal, dengan hanya dua suara dari FIFA, salah satunya datang dari delegasi Inggris sendiri Geoff Thompson, Coe sempat mengatakan kesalahan terbesar disebabkan oleh media Inggris, yang kerap mengkritik FIFA saat melakukan persiapan untuk pengambilan keputusan ini pada 2 Desember 2010. "Saya kurang berkenan untuk meletakkan kesalahan pada pihak media," kata Coe. "Pada akhirnya kesalahan itu, saya yakin terletak pada disfungsi mengerikan pada permainan Inggris, baik mengenai kepribadian maupun politik." "Pertama anda memiliki FA, yang merupakan badan regulator. Kemudian anda memiliki Liga Utama...kemudian anda memiliki klub-klub besar dan para penguasa termasuk (Roman) Abramovich di Chelsea, dan Glazer di Manchester United, dan jangan lupakan manajer-manajer besar seperti Alex Ferguson dan Arsene Wenger." Hubungan-hubungan yang tegang "Ini selalu menjadi hal yang sangat tidak nyaman perihal hubungan-hubungan, yang tegang. Fakta bahwa mereka tidak saling mempercayai satu sama lain, dan saling tidak menyukai merupakan masalah." "FA tidak mempercayai Liga Utama, Liga Utama tidak mempercayai FA dan Brian Mawhinney, sebagai ketua Liga Sepak bola, tidak nyaman dengan siapapun dari mereka." Dengan latar belakang ini, kata Coe, instingnya berkata bahwa Blatter selalu ingin membawa Piala Dunia ke Rusia. Bagaimanapun, ia berkata, orang-orang yang yakin bahwa Blatter menginginkan hasil seperti ini disebabkan karena ia membenci Inggris, telah keliru. "Ia tidak (membenci Inggris). Ia adalah orang Swiss dan sangat menyukai Swiss, ia agak menyukai Inggris. Ia menyukai stabilitas politik, ia menyukai kemegahan dan tradisi." "Apa yang selalu menjadi masalahnya adalah permainan di Inggris. Dan dari perspektifnya, itu tidak sulit untuk dipahami." "Sebagai presiden dari federasi internasional ia melihat keengganan dari klub-klub Inggris untuk melepas pemain-pemain mereka untuk tugas internasional. Ia melihat kekuatan pembelian di permainan (sepak bola) Inggris - klub-klub dengan nama besar membeli pemain dari seluruh dunia." "Dan ia melihat federasi nasional, yang pada saat Inggris mencoba menjadi tuan rumah Piala Dunia, tidak memiliki ketua dan ketua eksekutif." "Pada satu kesempatan Blatter berkata kepada saya 'Permainan anda dikelola oleh orang-orang bodoh'... Saya tentu saja kecewa, sangat kecewa." Buku Coe "Menjalani Hidupku - Sebuah Otobiografi" telah dimuat secara berseri di The Times, sebelum dipublikasikan bulan depan. (*/sun)