Enam bank sampah di Pariaman bantu kurangi permasalahan lingkungan, begini pola usahanya

Pariaman, (ANTARA) - Kota Pariaman, Sumatera Barat memiliki enam unit bank sampah yang dikelola oleh warga setempat untuk membantu mengurangi permasalahan lingkungan yang diakibatkan sampah di daerah itu.

"Enam bank sampah tersebut tersebar di empat kecamatan di Pariaman yang terbentuk pada 2019," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman M. Syukri di Pariaman, Jumat.

Ia mengatakan bank sampah tersebut tidak saja mengolah sampah organik maupun non-organik di desanya, namun juga mengolah sampah yang berada di pasar.

Sampah organik yang diolah oleh bank sampah tersebut digunakan untuk pakan maggot, sedangkan non-organik diolah menjadi biji plastik bekerja sama dengan program Kotaku.

"Ada juga bank sampah yang berencana membuat briket, namun karena pandemi COVID-19 rencana itu ditunda," katanya.

Terkait hasil pendapatan bank sampah, pihaknya belum bisa menyebutkan nominalnya namun pendapatan tersebut sudah pasti ada.

Namun bank sampah telah membantu Pemerintah Kota Pariaman dalam mengurangi permasalahan lingkungan akibat sampah, serta mengurangi pasokan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) di daerah itu.

Ia mengatakan pihaknya ingin kesadaran warga terhadap sampah meningkat dan berharap dengan adanya bank sampah maka pasokan sampah ke TPA berkurang 30 persen dari sekitar 20 ton rata-rata produksi sampah setiap hari di daerah itu.

Oleh karena itu pihaknya berharap di Pariaman terdapat banyak bank sampah serta warga mau menyortir sampahnya berdasarkan organik dan non-organik agar proses penanganan sampah di daerah itu semakin baik.

"Ke depan ditargetkan 80 persen desa dan kelurahan di Pariaman membuat bank sampah," ujarnya.

Adapun lokasi bank sampah di Kota Pariaman di antaranya Balai Naras Kecamatan Pariaman Utara, Jawi-jawi II, Kecamatan Pariaman Tengah, dan Balai Kurai Taji Kecamatan Pariaman Selatan. (*)