Menlu Amerika Serikat desak transparansi penuh dari China terkait virus corona

id China,Amerika Serikat,Mike Pompeo,Corona,COVID-19,Transparansi

Menlu Amerika Serikat desak transparansi penuh dari China terkait virus corona

Foto Arsip: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo berbicara pada konferensi pers bersama Menlu Uzbekistan Kamilov Abdulaziz Khafizovich di Tashkent, Uzbekistan, 3/2/2020. REUTERS/Kevin Lamarque/Pool/TM

Washington dan Beijing telah berselisih tentang pandemi virus corona dan Pompeo telah berulang kali menggunakan retorika keras terhadap China,

Washington (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), Mike Pompeo pada Rabu (15/4) menekankan kepada China tentang perlunya transparansi penuh dan berbagi informasi untuk memerangi wabah virus corona, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus dalam pernyataan.

Dalam percakapan telepon dengan Yang Jiechi, direktur Kantor Urusan Luar Negeri Partai Komunis China, Pompeo berbicara tentang Amerika Serikat "sangat berkepentingan" bahwa China bisa memfasilitasi ekspor pasokan medis guna mencukupi permintaan kritis di Amerika Serikat.

Pembicaraan telepon itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (12/4) memutuskan untuk mencabut dana bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang dituduh "berpihak pada China".

Menurut media pemerintah China CCTV, Yang mengatakan pada Pompeo bahwa penting bagi Washington dan Beijing untuk mengelola hubungan mereka dengan baik selama pandemi virus corona dan bahwa ia berharap Amerika Serikat dan China dapat sepakat, berfokus pada kerja sama dan membantu memajukan hubungan bilateral.

Washington dan Beijing telah berselisih tentang pandemi virus corona dan Pompeo telah berulang kali menggunakan retorika keras terhadap China. Pompeo menuduh Beijing menutupi skala wabah pada hari-hari awal penyakit itu muncul dan tidak berbagi data yang akurat.

China menegaskan telah transparan tentang pandemi itu dan telah dengan tajam mengkritik pejabat Amerika Serikat yang meragukan hal itu.

Sumber: Reuters