Dampak banjir bandang Agam, ancaman gagal panen dan kekurangan air bersih menghantui

id Banjir Bandang Agam,sawah kekeringan,Berita Agam

Dampak banjir bandang Agam, ancaman gagal panen dan kekurangan air bersih menghantui

Wali Jorong Balai Badan Adamri Idrus dan warga sedang melihat pintu air yang terban akibat banjir bandang melanda daerah itu, Kamis (12/3) sore. (ANTARA/Yusrizal)

Kami kesulitan untuk memperoleh air, karena kondisi air mengecil dan padi akan gagal panen. Kami juga tidak bisa mengolah lahan setelah panen nantinya
Lubukbasung, (ANTARA) - Sekitar 40 hektare tanaman padi di Balai Badak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat terancam gagal panen akibat kekeringan irigasi di hulu sungai terban saat banjir bandang melanda daerah itu, Kamis (12/3).

Salah seorang petani Balai Badak, Kecamatan Ampeknagari, Afrizal (40) di Lubukbasung, Selasa, mengatakan sumber air di jaringan irigasi mengecil setelah pintu air di Sungai Batang Balai Badak terban saat banjir bandang melanda daerah itu.

"Kami kesulitan untuk memperoleh air, karena kondisi air mengecil dan padi akan gagal panen. Kami juga tidak bisa mengolah lahan setelah panen nantinya," katanya.

Ia mengatakan daerah dengan jumlah 125 kepala keluarga itu juga kesulitan memperoleh air bersih untuk keperluan mandi, memasak, mencuci pakaian dan mencuci piring.

Untuk keperluan mandi, tambahnya warga harus menempuh jarak sekitar 150 meter untuk mandi dan mencuci di sumber air terdekat.

"Ada sebagian warga mandi di sungai batang Balai Badak sehabis melakukan aktivitas di sawah mereka sebelum pulang ke rumahnya," katanya.

Dengan kondisi itu, Afrizal berharap pemerintah setempat untuk memperbaiki pintu air secepat mungkin, agar lahan tidak gagal dan warga mudah memperoleh air bersih.

Sementara itu, Wali Jorong Balai Badan Adamri Idrus menambahkan pihaknya telah melaporkan kerusakan itu ke wali nagari atau desa adat setempat.

Selain itu, juga melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa.

"Anggota Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa telah meninjau lokasi itu pada Jumat (13/3)," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Lutfi Ar mengatakan pihaknya akan mengusulkan normalisasi sungai ke Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V Sumbar.

Pihaknya juga mengusulkan pembangunan jembatan penghubung antara Kecamatan Ampeknagari menuju Kecamatan Palembayan yang putus akibat banjir bandang ke BNPB.

"Kita telah mengusulkan pembangunan ini ke BWSS V Sumbar dan BNPB," katanya. (*)