Penderita kanker di Sumbar didominasi perempuan, kanker paru terbanyak pria

id kanker,penderita kanker sumbar,Minangkabau melawan kanker,dinas kesehatan sumbar

Penderita kanker di Sumbar didominasi perempuan, kanker paru terbanyak pria

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumbar Linarni Jamil (Antara/Laila Syafarud)

Padang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan berdasarkan hasil catatan pada tiga tahun terakhir, 2017 sampai 2019, jumlah penderita kanker di provinsi itu didominasi perempuan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumbar Linarni Jamil di Padang, Selasa menyebutkan pada 2017 jumlah penderita kanker perempuan di Sumbar mencapai 1.017 jiwa dibandingkan dengan laki-laki hanya 729 jiwa. Pada 2018 jumlah penderita kanker mengalami peningkatan yaitu perempuan mencapai 1.272 dan laki-laki mencapai 1.124 jiwa.

"Pada 2019 jumlah penderita kanker perempuan terus meningkat di Sumbar mencapai 1.658 jiwa. Akan tetapi laki-laki menurun menjadi 692 jiwa," kata dia.

Jenis kanker yang paling banyak diderita perempuan yaitu kanker payudara pada 2017 mencapai 303 jiwa, 2018 naik menjadi 422 jiwa, dan 2019 naik lagi menjadi 479 jiwa, kata dia.

"Kemudian terdapat beberapa jenis kanker lainnya seperti kanker leher rahim, darah, usus besar, paru, hati, tiroid, dan otak," kata dia.

Sedangkan jenis kanker yang paling banyak diderita laki-laki yaitu kanker paru. Pada 2017 mencapai 213 jiwa, 2018 meningkat menjadi 259, dan 2019 turun 130 jiwa. Kemudian jumlah penderita kanker lainnya tidak terlalu dominan seperti kanker hati, darah, usus besar, dan otak.

Menurut dia ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya jumlah penderita kanker di Sumbar, seperti merokok dan pola hidup sehat yang kurang terjaga.

Ia juga menyebutkan total penderita kanker di Sumbar pada 2019 mencapai 2.350 jiwa.

"Berdasarkan jumlah penderitanya, Sumatera Barat menempati peringkat kedua setelah Yogyakarta dari beberapa daerah di Indonesia," kata dia.

Ia mengimbau masyarakat agar melakukan deteksi dini pada usia 15 tahun minimal satu kali setahun ke Pos Binaan Terpadu (Posbindu). Melakukan deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA Tes bagi wanita dari usia 30 sampai 50 tahun atau yang sudah menikah.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan berperilaku Cerdik yaitu cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.

Lebih lanjut ia mengatakan untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan pengendalian kanker di Sumbar, perlu adanya upaya masif yang dilakukan oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kanker.

Ia juga mengatakan tahun ini Sumatera Barat ditunjuk sebagai tuan rumah dalam rangka peringatan World Cancer Day 2020 secara nasional dengan tema Minangkabau Run Against Cancer (Minangkabau melawan kanker) yang akan digelar pada 15 sampai 16 Februari 2020 di Padang.

Ia berharap kegiatan tersebut dapat berkontribusi maksimal dalam upaya melawan kanker.